Pengeroyokan Ade Armando terjadi saat massa ricuh dan saling dorong dengan aparat kepolisian.
Kericuhan terjadi setelah tiga wakil ketua DPR dan Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui massa aksi, kemudian kembali ke dalam gedung parlemen.
Ade yang bergabung dalam barisan massa aksi tiba-tiba ditarik dan didorong hingga terjatuh. Setelah itu, dia dikeroyok hingga tak berdaya.
Aparat kepolisian di lokasi langsung berusaha menghentikan aksi tersebut dan mengevakuasinya ke dalam area kompleks parlemen.
Wajah Ade Armando tampak babak belur hingga mengeluarkan darah saat dievakuasi oleh petugas kepolisian.
Baca juga: Dhia Ul Haq Orang Pertama yang Pukul Ade Armando Ditangkap, Total Sudah 3 Pelaku Diamankan
Baca juga: Ibunda Terduga Pengeroyok Ade Armando Terus Menangis, Minta Uang Segini Sebelum Pergi Demo
Penyidik Polda Metro Lakukan Pemeriksaan
Pihak penyidik Polda Metro Jaya telah meminta keterangan kepada Ade pasca mengalami pengeroyokan.
Kuasa Hukum pegiat media sosial Ade Armando, Aulia Fahmi menyatakan pemeriksaan dilakukan di rumah sakit.
Sebab hari ini Ade Armando masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta Selatan.
Adapun proses permintaan keterangan dilakukan, Selasa (12/4/2022) kemarin.
"Kondisi Ade masih di RS dari hari pertama, kemarin ada beberapa penyidik datang ke RS untuk wawancara," kata Fahmi, Rabu (13/4/2022) sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Adapun pertanyaan yang dilayangkan oleh pihak penyidik yakni seputar peristiwa awal hingga terjadinya pemukulan.
Tetapi ia tidak dapat memberikan informasi detail perihal jawaban apa yang disampaikan Ade kepada penyidik.
"Seputar fakta ada kegiatan apa di DPR, awal peristiwa terjadi hingga terjadi pemukulan," kata Fahmi.
Hal senada juga disampaikan oleh Nong Darol Mahmada.