BANDA ACEH - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengatakan, investasi merupakan hal penting guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, Pemko Banda Aceh melakukan berbagai upaya untuk bisa mendatangkan investor ke ibu kota Provinsi Aceh ini.
Hal itu disampaikannya pada sidang paripurna istimewa HUT ke-817 Kota Badna Aceh, Jumat (22/4/2022).
Dikatakan, Sejak 2018 hingga 2021, terdapat total 2.024 PMDN dan 54 PMA yang menanamkan modalnya di Banda Aceh.
“Mereka bergerak di sektor konstruksi, listrik, gas, air, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan dan reparasi, transportasi, gudang, telekomunikasi, serta industri,” ungkap mantan Dirut BPD ini.
Dikatakan, investasi memang sempat menurun pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19.
Tetapi investasi meningkat kembali pada tahun 2021 dengan nilai mencapai Rp 547 miliar.
“Dalam masa lima tahun ini, total investasi di Banda Aceh mencapai Rp 1,622 triliun,” ungkap Aminullah.
Pada kesempatan itu Wali Kota juga menyampaikan, Banda Aceh mendapat banyak apresiasi dalam memerangi rentenir melalui kelahiran LKMS Mahirah Muamalah.
Baca juga: Wali Kota Buka Musrenbang RKPD 2023, Aminullah Harapkan Dukungan Provinsi Majukan Ibukota
Baca juga: Aminullah Bangun Rumah untuk Muazin Masjid Deah Baro
“Tahun 2018, 80 persen pedagang bergantung pada rentenir, tetapi pada Desember 2020 tinggal hanya 2 persen saja.
Hal ini dicapai setelah berjalannya pembinaan dan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh PT Mahirah Muamalah kepada para pedagang,” ungkap Ketum MES Provinsi Aceh ini.
Dikatakan, kehadiran LKMS Mahirah, membuat sektor UMKM tumbuh dan berkembang dengan bagus.
Jumlah UMKM terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pada 2017, UMKM 9.591 unit, tahun 2018 sebanyak 10.944 unit,tahun 2019 ada 12.012 unit, tahun 2020 meningkat lagi jadi 15.107 unit.
Walaupun ada pandemi, data menunjukkan UMKM tetap tumbuh subur di tahun 2021, yakni mencapai 16.970 unit.