Laga Amal untuk Mantan Kapten Persiraja Samsul Bahri, dari Ismed Sofyan hingga Tgk Abrar Muda

Editor: Imran Thayib
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Almarhum Samsul Bahri, Ismed Sofyan dan Tgk Abrar Muda

Hasil seri membuat Antonio Teles dkk gagal lolos ke final untuk bertemu Persebaya Surabaya.

Menyusul keberhasilan promosi ke divisi utama saat itu, Samsul tetap menjadi pilihan untuk diperpanjang kontrak oleh manajemen Persiraja.

Bahkan, saat dilatih Riono Asnan, dia dinobatkan sebagai kapten tim.

Demikian juga ketika Persiraja dilatih oleh pelatih asal Medan, M Khaidir.

Samsul Bahri tetap diberi kepercayaan memimpin teman-temannya di lapangan.

Ia hanya bertahan hingga musim 2007.

Selepas itu, Samsul hengkang ke PSSB Bireuen.

Semusim bersama PSSB, ia kembali membela Persiraja.

Usai berwara-wiri di klub Aceh, akhirnya Samsul memutuskan untuk meniti karier bersama tim-tim di Sumatera Utara.

Usai memutuskan gantung sepatu, Samsul tetap tak bisa dari lapangan hijau.

Dia lebih banyak bermain sepakbola bersama dengan legend sepakbola Sumatera Utara.

Di provinsi tetangga itu, Samsul Bahri juga melatih di pemain usia dini di SSB Kota Medan.

Baca juga: Polres Abdya Tangkap 2 Pengangkut 6 Ton Getah Pinus Ilegal di Babah Rot, Begini Kronologisnya

Baca juga: AHY Selesai Safari di Tanah Rencong, Kader PKB Aceh Gencarkan Sosialisasi Gus Muhaimin Capres 2024

Baca juga: Resmi Dibuka! Ini Jadwal Pendaftaran Masuk UIN Ar-Raniry via UMPTKIN, Jurusan, Syarat & Jadwal Ujian

Baca juga: Pria yang Ancam Patahkan Leher Bobby Nasution Ternyata Aniaya Petugas Parkir, Hendak Kabur ke Aceh

Tinggalkan Pekerja di Bank Aceh

Seperti diketahui, keberhasilan mengantar Persiraja promosi pada tahun 2006 membuat dirinya bersama rekan-rekannya memperoleh tawaran kerja.

Punggawa Persiraja semisal Samsul Bahri, Suryadi Karimuddin, Dicky Anggriawan, Kurniawan, Zulkarnaen Trienggadeng plus Helmi Daud (PSSB Bireuen) diterima bekerja di Bank Aceh.

Kala itu, almarhum bertugas di Bank Aceh Kualasimpang, Aceh Tamiang.

Di tengah kesibukan bekerja pada tahun 2007, Samsul tetap meniti karier di Persiraja.

Di sisi lain, dia juga aktif bermain membela PS Bank Aceh.

Hanya saja, ayah tiga anak ini cuma bertahan selama empat tahun di Bank Aceh.

“Almarhum hanya bekerja sekitar empat tahun. Ia bertugas di Bank Aceh Kualasimpang, Aceh Tamiang,” ungkap mantan gelandang sarat pengalaman Persiraja, Dahlan Jalil kepada Serambi, Selasa (12/4/2022) malam.

Keputusan meninggalkan pekerjaan itu, karena Samsul Bahri lebih ingin fokus sebagai pemain sepakbola.

Apalagi, saat itu banyak klub di Liga 2 ingin memakai jasanya sebagai gelandang bertahan atau center-bek.

Tabrakan di Aceh Selatan

Innalillahi wa Inna ilaihi raji'un. Kabar duka datang dari Persiraja.

Mantan Kapten Persiraja di kompetisi divisi utama musim 2007, Samsul Bahri meninggal dunia.

Pemain yang mampu bermain di posisi center-bek dan gelandang bertahan itu, menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami tabrakan pada Senin (11/4/2022).

Kecelakaan lalu lintas terjadi antara truk Fuso dengan dumptruck di jalan nasional Tapaktuan-Subulussalam, tepatnya di Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan.

Akibat kecelakaan ini, Samsul Bahri (47), penumpang dumptruck asal Desa Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) dilaporkan meninggal di lokasi kejadian.

Kapolres Aceh Selatan, AKBP Ardanto Nugroho SIK MH yang dikonfirmasi Serambinews, melalui Kasat Lantas, Iptu Alfi Syahrin beberapa saat setelah kejadian, membenarkan adanya laka lantas tersebut.

"Kejadiannya hari Senin, 11 April 2022 sekira pukul 11.30 WIB di jalan nasional Tapaktuan-Subulusalam, tepatnya di Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan," kata Kasat Lantas.

Kendaraan yang terlibat tabrakan tersebut, lanjut Iptu Alfi Syahrin, terdiri atas mobil angkutan barang (mobar) Mitsubishi dumptruck BL 8630 CA warna hitam dengan Mobar Mitsubishi Colt Diesel Nopol BK 8394 FY warna kuning.

"Dumptruck warna hitam dikendarai Bukari R (62), warga Gampong Blang Dalam, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya," ungkapnya.

Sedangkan mobar Mitsubishi Colt Diesel BK 8394 FY warna kuning disopiri Nofriadi (24), warga Gampong Kapa Seusak, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan.

Adapun penumpang mobar Mitsubishi BK 8394 FY yang meninggal dunia bernama Samsul Bahri (47), warga Desa Sidorejo, Kecamatan, Medan Tembung, Kota Medan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, lanjut Kasat, kejadian itu berawal saat mobar Mitsubishi BL 8630 CA yang dikemudikan Bukari R melaju dari arah Tapaktuan ke arah Subuludsalam dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di lokasi kejadian, dari arah bersamaan melaju satu unit mobar Mitsubishi Colt Diesel Nopol BK 8394 FY warna kuning yang dikemudikan Nofriadi dan ditumpangi Samsul Bahri hilang kendali saat hendak mendahului dumptruck yang ada di depannya.

"Sehingga menabrak bagian belakang sebelah kanan dumptruck hingga penumpang colt diesel bernama Samsul Bahri meninggal di TKP. Korban mengalami penyok bagian kepala, luka robek di dada kanan, dan luka robek di kaki kiri," ungkap Kasat Lantas.

Selain merenggut satu orang korban jiwa, mobar Colt Diesel BK 8394 FY itu juga mengalami rusak parah pada bagian depan.

Dumptruck BL 8630 CA warna hitam mengalami penyok pada bak bagian belakang.

Camat Kluet Selatan, Muriadi S mengaku begitu menerima informasi terkait kejadian tersebut ia bersama Muspika Kluet Selatan langsung turun ke lokasi kejadian untuk membantu evakuasi korban yang terjepit di dalam mobil.

"Insya Allah setelah dikafankan jenazah korban dibawa pulang ke Medan," kata Muriadi.(*)

Baca juga: VIDEO - Pertamina Patra Niaga Kliam Penanganan Tumpahan Minyak di Laut Lhokseumawe Tuntas

Baca juga: VIDEO - Tentara Chechnya Hancurkan Militer Ukraina dengan Bazoka dari Jarak Dekat

Baca juga: VIDEO - Iftar Gathering Make Up Artist Cantik di Banda Aceh

Baca juga: VIDEO - Warga Pidie Nyaris Jadi Korban Human Trafficking di Malaysia

Berita Terkini