3).Orang tiba-tiba berubah alim hanya pada bulan Ramadhan.
Imam Ahmad mengatakan, “Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadhan saja.
” Tentu sangat terpuji, dari semua berperilaku tidak baik menjadi baik, dari tidak berjilbab kemudian berjilbab, dari yang tidak pernah shalat kemudian rajin shalat, baik yang wajib maupun sunnah.
Namun, sangat disayangkan juga, ketika Ramadhan berakhir, golongan manusia seperti ini akan kembali berbuat maksiat kepada Allah, melepas jilbabnya, tidak lagi ke masjid, bahkan meninggalkan shalat.
4).Sebatas menahan lapar dan dahaga.
Golongan ketiga adalah orang yang menahan perut dari makan dan minum saja.
Ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemungkaran, menggunjing, menyebar fitnah, menghina, sebuah perilaku yang biasa dilakukan di luar Ramadhan.
Akhirnya, saat Ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tidak juga berubah, sehingga Ramadhan tidak membawa pengaruh baik bagi kehidupan sehari-hari.
Dari Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya yaitu (puasa).” (HR.Bukhari).
5).Tidak memanfaatkan waktu yang baik di bulan Ramadhan.
Mereka yang tidur berlama-lama dari pagi hingga sore hari di bulan Ramadhan serta begadang, berleha- leha, kelalaian dan melakukan hal yang sia-sia pada malam harinya, adalah golongan yang merugi.
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar, dan betapa banyak orang yang shalat malam hanya begadang saja.” (HR.Ahmad).
6).Tetap melakukan maksiat di bulan Ramadhan.
Selama bulan Ramadhan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan ampunan dari Allah SWT.
Semisal amal berupa puasa.