Diharapkan dengan adanya pembangunan bendungan yang diikuti dengan irigasi premium dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.
Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga intensitas tanam dari semula 137 persen menuju 254 persen dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.
Senilai Rp 2,68 Triliun
Sebagaimana diketahui, Bendungan Keureuto merupakan salah satu bendungan terbesar di Sumatera yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Ditjen Sumber Daya Air sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh.
Pembangunan bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 dengan biaya APBN sebesar Rp 2,68 triliun ini dilaksanakan secara bertahap melalui empat paket.
Melalui kontraktor, PT.Brantas Abipraya (Persero)-PT.Pelita Nusa Perkasa (KSO) untuk paket 1, PT.Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk paket 2, PT.Hutama Karya-Perapen untuk paket 3, dan Abipraya – Indra – Nusa, KSO untuk Paket Penyelesaian.(kcm/pu.go.id)
Baca juga: Pangdam IM Tinjau Waduk Krueng Keureuto, Berharap Dapat Bermanfaat Bagi Masyarakat
Baca juga: Pengusaha Lhoksukon Bersama Santri dan Masyarakat Perbaiki Tanggul Krueng Keureuto