Jumlah ternak khusus sapi yang sakit bergejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus bertambah 80 ekor, ternak mati bertambah satu ekor, dan yang sembuh juga bertambah bertambah dua ekor.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Jumlah ternak khusus sapi yang sakit bergejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus bertambah 80 ekor, ternak mati bertambah satu ekor, dan yang sembuh juga bertambah bertambah dua ekor.
Data kondisi dugaan wabah PMK di Bireuen diperoleh Serambinews.com, Sabtu (21/05/2022) dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bireuen.
“Selama dua hari, Kamis dan Jumat jumlah ternak yang sakit bertambah 80 ekor, sehingga sudah mencapai 407 ekor seluruhnya, sedangkan yang sembuh bertambah dua ekor lagi menjadi 34 ekor sudah sehat. Sementara ternak yang mati diduga mengalami sakit bergejala PMK bertambah satu ekor lagi menjadi dua ekor,” ujar Kadisnak dan Keswan Bireuen melalui Kabid Keswan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran, Safrizal SP kepada Serambinews.com.
Ditambahkan, kecamatan paling banyak ternak yang mengalami sakit yaitu Jeunieb mencapai 166 ekor, 24 diantaranya sudah sembuh.
Kemudian, di Kecamatan Juli sebanyak 40 ekor, Peusangan Selatan 40 ekor, Simpang
Mamplam 34 ekor, Jangka 27 ekor, tiga ekor sudah sembuh, Peusangan Siblah Krueng 20 ekor 7 ekor sudah membaik.
Berikutnya, Kutablang juga 20 ekor dilaporkan sakit, Kecamatan Jeumpa 17 ekor, Gandapura 15 ekor.
Baca juga: 368 Sapi dan Kerbau dalam 19 Kecamatan di Aceh Utara Terindikasi PMK, Terbanyak di 4 Kecamatan Ini
Makmur 10.ekor, Peulimbang delapan ekor, Peusangan tujuh ekor, Kota Juang empat ekor, dan Kuala satu ekor.
“Kecamatan yang ternaknya masih sehat menurut laporan petugas lapangan yaitu, Samalanga, Pandrah, dan Peudada,” ujar Safrizal.
Menjawab Serambinews.com, kondisi puluhan ternak di usaha peternakan Pemkab Bireuen di Krueng Simpo Juli, Safrizal mengatakan, hingga saat ini puluhan ekor ternak di kawasan
peternakan tersebut Alhamdulillah tidak ada yang sakit, semua masih sehat dan terus dipantau.
Ismail, salah seorang penjaga ternak di areal peternakan tersebut kepada Serambinews.com mengatakan, tim dari Bireuen sudah memeriksa ternak di lokasi tersebut dan semuanya sehat.
Langkah yang dilakukan sejak penyakit PMK merebak, tidak dibenarkan ternak dari luar masuk ke areal tersebut dan juga ternak di dalam tidak dikeluarkan sama sekali.
“Mudah-mudahan semua ternak masih sehat dan tidak ada gejala sakit,” ujarnya.
Safrizal SP kembali mengingatkan peternak agar ternak tidak dilepas.
Apabila bergejala sakit, segera laporkan ke petugas di Puskeswan masing-masing kecamatan untuk ditangani segera dengan pemberian vitamin dan usaha lainnya. (*)
Baca juga: Selama Lima Hari Lebih, 200 Ternak di Aceh Utara Terindikasi PMK