Baca tanpa iklan
Pelepasan jamaah umrah asal Kota Subulussalam ini di Masjid Agung Kota Subulussalam, Senin (23/5/2022).
SERAMBINEWS.COM - Kepala Kantor Kementerian Agama atau Kakankemenag Kota Subulussalam, H Juniazi, SAg, MPd, melepas keberangkatan 47 jamaah umrah.
Pelepasan jamaah umrah asal Kota Subulussalam ini di Masjid Agung Kota Subulussalam, Senin (23/5/2022).
Jamaah umrah yang dilepas ini menggunakan Travel Ameera Mekkah Cabang Subulussalam.
Ini juga merupakan jamaah umrah terbanyak Kota Subulussalam setelah kembalinya dibuka umrah setelah sekitar dua tahun tutup akibat pandemi Covid-19.
Juniazi dalam sambutannya mengatakan sejak Desember 2021, pemerintah kembali mengizinkan pemberangkatan jamaah umrah.
Baca juga: Setelah Menikah, Kakek 63 Tahun Ajak Istrinya Berusia 19 Tahun Umrah Sekeluarga dan Bulan Madu
Sebelumnya, Kerajaan Arab Saudi, melarang jamaah umrah dan haji ke tanah suci karena pandemi Covid 19 yang melanda dunia kala itu.
Kakankemenag juga menjelaskan, tahun ini juga pemerintah kembali memberangkatkan jamaah haji yang akan dimulai nanti gelombang pertama, 3 Juni 2022.
Kepada jamaah umrah yang akan berangkat, Juniazi mengingatkan untuk tetap melaksanakan prokes secara ketat, meski Covid-19 sudah melandai.
Ini penting dilakukan, mengingat dunia saat ini belum pulih dari wabah tersebut.
Selain itu Juniazi juga mengingatkan jamaaah untuk disiplin melaksanaan rangkaain ibadah umrah di tanah suci, sehingga mendapat umrah yang mabrur.
Baca juga: Arab Saudi Stimulasi Inovasi Haji dan Umrah Secara Virtual
"Jaga kesehatan, disiplin dalam beribadah, jaga kekompakan dan jaga nama baik bangsa Indonesia dan Aceh selama di tanah suci," kata Juniazi.
Hal ini sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang dikirim kepada Serambinews.com seusai acara itu.
Secara umum, Juniazi juga meminta masyarakat Kota Subulussalam yang ingin berumrah agar memilih travel umrah yang sudah mengantongi izin dan terdaftar di Kementerian Agama.
Dengan demikian jamaah merasa aman dan nyaman melaksanakan ibadah.
Pada kesempatan itu, Juniazi, juga menerangkan soal maraknya hoax tentang haji ini.
Misal, dana haji digunakan pemerintah untuk bangun jalan tol, gedung, pelabuhan dan infrastruktur lainnya.
Baca juga: Gagal Berikan Layanan Terbaik, Arab Saudi Denda 10 Perusahaan Umrah Rp 187 Juta
“Itu hoax. Tidak benar pemerintah menggunakan dana haji yang disetor calon jamaah untuk bangun jalan, jembatan, pelabuhan, dan infrastruktur lainnya.
Termasuk, terakhir kita dengar dana haji digunakan untuk bangun IKN. Itu tidak benar," tegas Juniazi. (*)