Warga Aceh Terdampar di Malaysia

Kisah Ketua SUBA Tgk Bukhari yang Menerobos Kemacetan untuk Bertemu Satu Keluarga Aceh di Malaysia

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Ketua SUBA Tgk Bukhari yang menerobos kemacetan untuk bertemu satu keluarga Aceh di Malaysia, dalam program Laporan Langsung di Youtube Serambi On TV, yang dibawakan oleh Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur, Selasa (24/5/2022) sore.

“Sumber itu mendapatkan cerita dari seorang lainnya yang tidak bertemu langsung dengan satu keluarga tersebut,” kata Tgk Bukhari, Tgk Bukhari dalam program Laporan Langsung di Youtube Serambi On TV.

Ia pun kemudian meluruskan cerita yang salah tersebut.

Tgk Bukhari menyebut, seorang wanita tua yang merupakan ibu dari dua anak tersebut telah lama bekerja di Malaysia.

Baca juga: BREAKING NEWS – Satu Keluarga Asal Aceh Terdampar di Malaysia, Naik Boat Nelayan dari Panton Labu

“Ibunya ini sekitar 12 tahun sudah ada di Malaysia (bekerja),” jelas Tgk Bukhari.

Kemudian, seorang menantu laki-laki dan wanita yang memiliki anak bayi berusia 22 bulan ini sudah 2,5 bulan berada di Malaysia.

Sementara seorang wanita lainnya yang merupakan anak dari ibu tersebut sudah bekerja di sebuah restoran di kawasan Subang Jaya selama tiga tahun lebih.

Berdasarkan cerita langsung, Tgk Bukhari mengatakan bahwa pasangan suami istri yang memiliki anak bayi berusia 22 bulan ini telah bekerja dengan warga setempat keturunan India di Kelana Jaya.

Satu keluarga asal Panton Labu, Aceh Utara ditampung dalam satu kamar usai nekat melakukan perjalanan laut dengan menggunakan boat nelayan tujuan Malaysia secara ilegal. (For Serambinews.com/SUBA)

Namun selama bekerja dua bulan lebih itu, mereka tidak diberi gaji.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk pergi ke tempat ibu dan kakaknya yang berada di Subang, dengan harapan dapat tinggal dan memperoleh pekerjaan di sana.

Ketika mereka tiba, ibunya membatasi mereka untuk menggunakan fasilitas kamar yang diberi oleh majikan.

“Pihak majikan tidak memberi izin kepada seorang bapak dan ibu serta anak untuk menggunakan kamar, karena sudah terlalu ramai,” kata Tgk Bukhari.

Baca juga: Wanita Aceh Diduga Jadi Korban Human Trafficking ke Malaysia, SUBA Bantu Kepulangan ke Lhokseumawe

Sehingga mereka memutuskan untuk menaruh barang bawaan di bawah tangga dan beristirahat sejenak.

Tgk Bukhari mengatakan, saat mereka beristiraht itulah datang seorang warga setempat yang memfoto kondisi mereka yang sedang duduk di bawah tangga.

“Kemudian penduduk setempat itu melaporkan bahwa mereka orang Aceh yang baru datang ke Malaysia dan tidak memiliki tempat tinggal,  hingga harus tinggal di bawah tangga rumah susun,” ujarnya.

Penduduk setempat kemudian melaporkan penemuan satu keluarga asal Aceh ini kepada warga Aceh yang berada di kawasan setempat.

“Tetapi mereka (pelapor) tidak menyebutkan datang dari mana satu keluarga asal Aceh ini. Jadi orang langsung memvonis bahwa mereka datang dari kampung (Aceh). Sehingga narasi ini tersebar,” ucap Tgk Bukhari. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkini