Berita Bireuen

Ternak Bergejala PMK di Bireuen Bertambah, Yang Sembuh Juga Banyak

Penulis: Yusmandin Idris
Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadisnak dan Keswan Bireuen, drh Liza Rozana

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Ternak sapi dan kerbau di Bireuen yang mengalami sakit gejala penyakit mulut dan kuku (PMK) terus bertambah menjadi 2.211 ekor.

Terdiri dari sapi sebanyak 2.133 ekor dan kerbau berjumlah 78 ekor dengan jumlah seluruhnya mencapai
2.211 ekor.

Dari jumlah sebanyak itu, ternak sapi yang sudah sembuh mencapai 835 ekor, sedangkan kerbau yang sudah sembuh 66 ekor.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bireuen, drh Liza Rozana kepada Serambinews.com, Kamis (16/06/2022) mengatakan ternak yang sakit, sapi maupun kerbau tidak seluruhnya terkena PMK.

Dikatakan, hanya sebagian yang positif PMK, sedangkan lainnya penyakit ternak biasa.

Baca juga: Kunker ke Barsela, Gubernur Aceh Tinjau Proyek Jalan Hingga Bahas Penanganan Covid-19 dan PMK

Disebutkan, dinas bersama tenaga kesehatan hewan dan petugas lapangan terus melakukan monitoring, mendata dan mendatangi desa-desa yang ternaknya sakit serta melakukan upaya pengobatan.

Pengobatan yang sedang dilakukan dengan pemberian vitamin, obat turun panas, antibiotik dan juga penyemprotan desinfektan.

"Walaupun ternak yang sakit mengalami penambahan, para peternak tidak perlu khawatir," harapnya.

Dia menjelaskan pihaknya akan terus berupa mengobati ternak yang sakit.

“Sudah banyak yang sembuh, selain sembuh karena adanya pengobatan juga sembuh berkat kesungguhan peternak sendiri dalam memantau kondisi ternaknya,” ujar Liza Rozana.

Baca juga: Gubernur Aceh Serahkan Obat-Obatan Penanganan PMK di Gampong Kuta Tinggi Abdya

Terkait kebutuhan hewan untuk meugang dan kebutuhan hewan kurban, Kadisnak dan Keswan Bireuen memastikan tidak ada masalah sama sekali.

Khususnya persediaan ternak masih memadai dan tersebar mulai dari Samalanga hingga Gandapura.

Data dari lapangan, kata Liza Rozana, masih banyak ternak dalam keadaan sehat dan kebutuhan meugang dan hewan kurban tidak ada masalah sama sekali.

Disebutkan, petugas Puskeswan terus melakukan sosialisasi, upaya pencegahan dan pengobatan bagi ternak yang sakit.

Para peternak sapi atau kerbau diharapkan terus memantau kondisi ternak, bila mulai sakit-sakitan segera laporkan ke petugas untuk didatangi dan juga pengobatan, ujarnya.(*)

Baca juga: Bantuan Obat tak Kunjung Tiba, Ternak Terjangkit PMK di Aceh Tamiang Disembuhkan Secara Swadaya

Berita Terkini