Bharada E Jadi Tersangka, Pengacara Sebut Kliennya Membela Diri, Brigadir J Menembak Duluan

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bharada E Penuhi Panggilan Komnas HAM

 

Polri, kala itu, menyebutkan baku tembak dipicu oleh kejadian pelecehan seksual Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Teranyar, Bharada E sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan pembunuhan.

Baca juga: LPSK Bongkar Fakta Baru, Sebut Bharada E Baru Pegang Pistol November 2021 dan Tak Mahir Menembak

Belum Selesai Diperiksa sebagai Saksi

 Pengacara Richard Eliezer atau Bharada E, Andreas Nahot Silitonga, menyayangkan penetapan tersangka yang dilakukan Polri terhadap kliennya terkait kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Nah yang sangat kami sayangkan memang prosedurnya. Saya sudah dari awal menyatakan bahwa sebenarnya klien kami dan kami juga sebagai tim kuasa hukum insya Allah kooperatif dengan proses yang ada, dan menyampaikan apa adanya. Itu pesan saya kepada klien saya," ujar Andreas saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2022).

Ia menanggapi pengumuman Bharada E sebagai tersangka yang dilakukan Bareskrim Polri pada Rabu (3/8/2022), pukul 22.00 WIB.

Namun, ada satu hal yang Andreas sayangkan dari penetapan tersangka Bharada E.

Andreas mengatakan, Bharada E diumumkan polisi sebagai tersangka, padahal masih dalam kondisi diperiksa sebagai saksi.

Dia mengeklaim Bharada E baru selesai diperiksa sebagai saksi pada Kamis (4/8/2022) dini hari, atau pukul 01.02 WIB. 

Sementara itu, pengumuman tersangka dilakukan polisi pada Rabu (3/8/2022) pukul 22.00 WIB.

Andreas pun bingung dengan standar penetapan tersangka oleh Polri itu.

"Jadi kami pertanyakan, bagaimana seseorang yang belum selesai diperiksa sebagai saksi, tapi tersangka," kata dia. 

"Cuma yang paling membingungkan buat kami adalah, klien kami belum pernah, belum selesai diperiksa sebagai saksi, dan baru menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP) saksi itu tepat di tanggal 4 hari ini jam 01.02 pagi," ujar Andreas.

Andreas mengatakan, seharusnya polisi baru bisa melakukan gelar perkara penetapan tersangka setelah Bharada E menandatangani BAP.

Baca juga: Komnas HAM: Sebelum Insiden Tewasnya Brigadir J, Putri Candrawathi Teriak hingga Panggil Bharada E

Halaman
123

Berita Terkini