Berita Aceh Timur

Refleksi 17 Tahun Damai Aceh, Mahasiswa Tuntut Realisasi Butir MoU Helsinki 

Penulis: Seni Hendri
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Aceh Timur, mendatangi kantor DPRK Aceh Timur, Jumat (12/8/2022).

"Jelang refleksi 17 perdamaian MoU Helsinki, kami menuntut realisasi butir-butir MoU Helsinki," ungkap mahasiswa di hadapan kedua DPRK Aceh Timur. 

Laporan Seni Hendri Aceh Timur 

SERAMBINEWS.COM, IDI - Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Aceh Timur, mendatangi kantor DPRK setempat, Jumat (12/8/2022).

Kedatangan mahasiswa dari berbagai almamater itu, disambut Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri, dan sejumlah anggota DPRK lainnya.

"Jelang refleksi 17 perdamaian MoU Helsinki, kami menuntut realisasi butir-butir MoU Helsinki," ungkap mahasiswa di hadapan kedua DPRK Aceh Timur. 

"Kami meminta Ketua DPRK untuk menyampaikan aspirasi kami ini kepada DPRA, sebagai bentuk realisasinya butir-butir perdamaian Aceh sesuai dengan amanah MoU Helsinki, " lanjut mahasiswa tersebut. 

Bendera Bulan Bintang, kata mahasiswa tersebut, sudah ditetapkan dalam qanun atau peraturan daerah.

Sehingga sudah seharusnya menjadi bendera Aceh.

"Tapi kenapa hingga kini bendera bulan bintang belum juga dikibarkan secara resmi," tanya salah seorang mahasiswa dalam audensi tersebut.

Baca juga: Pembangunan Perdamaian di Aceh

Di hadapan puluhan mahasiswa, Ketua DPRK Aceh Timur Fattah Fikri, mengatakan pihaknya menampung semua aspirasi yang disampaikan mahasiswa.

"Kami mohon adik-adik mahasiswa agar bersabar, semua aspirasi yang disampaikan kita tampung dan akan kita sampaikan ke DPRA. Kami juga mengharapkan masyarakat Aceh Timur untuk bersabar, sebelum adanya kebijakan resmi pengibaran bendera bulan bintang," ungkap Fattah Fikri. 

Pengibaran bulan bintang, jelas Fattah, merupakan kebijakan politis. 

"Jadi kita tunggu bersama bagaimana keputusannya. DPR Aceh sudah menyelesaikan tugas membuat Qanun Bendera,"ujar Fattah.

Fattah mengajak mahasiswa untuk bersabar, karena masalah bendera tersebut masih dibicarakan dengan Pemerintah Pusat.

"DPR Aceh sudah membentuk tim untuk mengawal bendera bulan bintang, kita tunggu saja keputusannya," ungkap Fattah Fikri. 

Halaman
12

Berita Terkini