Suharso juga menegaskan dirinya tidak ingin ada konflik di PPP jelang Pemilu 2024.
Pasalnya, ia merasa semua kader PPP telah lelah terus dihantam konflik di internal partai.
"Pemilu sudah dekat kita harus konsolidasi yang tidak mau konsolidasi minggir," kata Suharso.
Baca juga: Musannif Dukung Permintaan Suharso Mundur dari Ketum PPP
"Kita sudah lelah.
Jangan memprovokasi hal hal yang tidak benar.
Sekali lagi ya saya ingin mengatakan sekali lagi saya adalah ketua umum PPP," jelas Suharso.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi berharap konflik di kepengurusan PPP saat ini tidak sampai merembet ke dualisme kepengurusan PPP.
"Saya akan terus mendorong perbedaan-perbedaan ini bisa didudukkan bersama dan tidak berujung pada konflik yang semakin merusak konsolidasi partai apalagi sampai muncul dualisme kepengurusan," ujarnya.
Dikatakan Arwani, seharusnya Rapat Harian DPP dan Mukernas yang digelar pada akhir pekan lalu bisa menunggu kehadiran Ketua Umum Suharso.
Diketahui, saat itu Suharso sedang berada di pesawat dari Paris menuju Jakarta seusai kunjungan kerja.
"Beliau mendengar adanya keinginan rapat itu via telepon dan WA dan minta ditunda satu hari, karena perjalanan membutuhkan waktu 17 jam," kata Arwani.
Arwani mengaku menerima informasi soal rapat tersebut secara mendadak.
Saat itu Arwani sedang melakukan kegiatan di Yogyakarta dan menyebut hal tersebut amat tidak lazim.
Arwani lalu membahas soal konflik dan dualisme kepengurusan sebelumnya.
Ketika itu, konflik dan dualisme diakuinya menguras energi seluruh kader dan alat kelengkapan partai yang memberi dampak konkret terhadap perolehan suara dalam Pemilu 2019 lalu. (tribun network/yud/mam/dod)
Baca juga: Pidatonya Viral, Wakil Ketua PPP Aceh Musannif Dukung Permintaan Suharso Mundur dari Ketum Partai
Baca juga: Wakil Ketua PPP Aceh Musannif Dukung Permintaan Suharso Mundur dari Jabatan Ketum Partai