Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Talkshow interaktif dengan tema "Keajaiban Menyusui" berlangsung di Studio Radio Serambi FM pada Minggu (11/9/2022) sore.
Tiga narasumber hadir ke studio membahas topik yang menarik dan penting ini.
Mereka adalah Riswati, MSi (Direktur Eksekutif Flower Aceh), dr Sitti Sarah Phonna (konselor menyusui dan Bendahara Aceh Peduli ASI), dan dr Sulasmi, MSHM (Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh).
Talkshow ini terselenggara atas kerja sama Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Unicef Perwakilan Aceh, dan Flower Aceh sebagai mitra pelaksana, serta Aceh Peduli ASI (APA).
Ketiga narasumber berpendapat senada bahwa menyusui itu memberi banyak manfaat, baik bagi bayi, maupun ibunya.
Bahkan, ayah si bayi bisa berhemat 24 bulan dari keharusan membeli susu formula bila istrinya rutin memberikan ASI kepada bayinya sampai waktu harus disapih setelah bayi berumur dua tahun.
Baca juga: Jangan Dibuang! Inilah 7 Manfaat Biji Kurma untuk Kesehatan, Lancarkan ASI hingga Redakan Sakit Gigi
Dokter Sulasmi juga membahas tentang kolostrum, makanan pertama untuk bayi baru lahir yang keluar dari payudara ibu sebelum air susu ibu (ASI).
Kolostrum berbeda dengan ASI. Kolostrum lebih kaya nutrisi dibandingkan ASI.
"Tekstur kolostrum lebih kental dan berwarna kuning. Kandungan kolostrum juga kaya manfaat dibandingkan ASI," ujarnya.
Kolostrum, lanjut Sulasmi, adalah ASI yang keluar pertama kali yang berwarna kuning dan lebih kental.
Cairan ini banyak mengandung antibodi (penghambat pertumbuhan virus dan bakteri), protein, vitamin A, dan mineral sehingga sangat penting untuk segera diberikan pada bayi ketika ia lahir.
Ironisnya, kata Sulasmi, di kalangan masyarakat tertentu, kolostrum ini malah dibuang hanya karena warnanya tak seputih ASI.
Baca juga: Hukum Bagi Istri Minum Obat ASI untuk Menyusui ke Anak Angkat - Konsultasi Agama Islam
"Ini persepsi yang keliru. Kolostrum itu seharusnya diberikan kepada bayi," imbuh Sulasmi.
Lebih mengagetkan lagi, kata Sulasmi, ada segelintir masyarakat Aceh yang beranggapan memberikan ASI pada bayi yang baru lahir dapat menyebabkan kematiannya.