Selain itu, saat terjadi pelemparan batu itu, sempat membuat kepala seorang personel Polres Lhokseumawe terluka.
Saat kericuhan semakin meningkat, polisi secara cepat melakukan antisipasi dengan menyemprotkan air dari water canon sehingga membuat pendemo mundur.
Tidak lama kemudian, kondisi pun mulai kondusif kembali.
Beberapa menit kemudian, kembali mahasiswa berorasi di depan Gedung DPRK Lhokseumawe.
Baca juga: Aksi Demo di Depan Gedung DPR Aceh Mulai Memanas, Pendemo Lempar Polisi dengan Air Mineral
Baru sekitar pukul 14.00 WIB, mahasiswa membubarkan diri.
Koordinator Aksi, Aris Munandar kepada Serambinews.com menjelaskan, waktu konsolidasi aksi, pihaknya sepakat akan melakukan aksi damai bersama elemen masyarakat yaitu seperti tukang becak, nelayan, dan lain-lain.
"Tapi di balik itu semua, ada penyusup yang ingin melakukan aksi tersebut supata chaos,” kata Aris Munandar.
“Ingin saya sampaikan bahwasanya di sini ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang akan menggagalkan aksi atau meng-chaos-kan aksi,” tudingnya.
Baca juga: VIDEO Mediasi Terkait Dugaan Perusakan HP Wartawan Serambi Saat Demo Tolak Kenaikan BBM di DPRA
Perlu digarisbawahi, ketika kerusuhan terjadi, saya selaku Korlap telah menenangkan masa aksi tersebut agar tetap tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas negara karena itu melanggar hukum," pungkasnya.(*)