“Kita juga memastikan selama aksi demo berlangsung, tidak ada mahasiswa yang diamankan.
Namun, kami sedikit menyayangkan bisa terjadinya kericuhan.
Karena, berdemokrasi memang diatur dalam aturan.
Tapi mengganggu ketertiban umum dan merusak fasilitas umum, itu tidak dibenarkan,” tegas AKBP Henki Ismanto.
Kerahkan Dua Water Cannon
Pada sisi lain, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto menyebutkan, pihaknya mengerahkan dua mobil water cannon untuk menjaga dan mengamankan aksi demo tolak kenaikkan harga BBM oleh mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Unimal Bersama Rakyat di Gedung DPRK Lhokseumawe, Senin (13/9/2022).
Sebelum aksi dimulai, pihak personel Polantas dari Polres Lhokseumawe sudah mengatur lalu lintas dan mengawal para mahasiswa untuk long-march dari lapangan Hiraq menuju ke gedung DPRK setempat.
Selain itu, petugas juga menutup jalan Merdeka Timur agar terjadinya kemacetan.
“Untuk mobil water cannon satu dari Shabara dan satu lagi milik Brimob yang berjaga di luar gedung dewan.
Sementara water cannon Shabara berada di dalam gedung DPRK,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, pihak tetap mengedepankan pengawalan dan pengamanan dengan secara persuasif kepada mahasiswa yang ingin menyampaikn aspirasinya kepada anggota dewan.
“Kita tetap menjaga dengan kondisi yang lebih persuasif, agar adik-adik mahasiswa bisa berorasi dengan menyampaikan aspirasi dengan aman,” pungkasnya. (zak)
Baca juga: Kapolres Lhokseumawe Sapa Tukang Parkir dan Bagikan Bansos
Baca juga: Kapolres Lhokseumawe Terima UUPA dari KPA dan PA Kuta Pase