"Saat itu siapapun yang mengikuti saya, saya setuju untuk menjadi suaminya.
Saya pikir saya tampan, jadi mereka jatuh cinta dengan saya.
Tanpa diduga saya benar-benar jatuh cinta dengan mereka.
Saya terus menikahi seseorang dan mereka hanya bertahan sebentar lalu pergi.
Itu sebabnya meski saya punya 30 istri dan banyak anak, saya tetap hidup sendiri seperti ini," ungkap Paman Hai.
Ketika ditanya lebih lanjut mengapa 30 istri dan anak-anaknya pergi, Paman Hai tak punya jawaban pasti.
Ia hanya merasa bahwa mungkin saja, mereka pergi lantaran merasa kehidupannya tidak beruntung.
Karena punya banyak istri, Paman Hai kerap bepergian ke banyak tempat.
Itulah sebabnya para wanita tersebut merasa tidak pernah bisa memiliki ia seutuhnya.
Sehingga lama-kelamaan para wanita itu justru meninggalkannya.
Meski sedih, Paman Hai merasa bahwa hal itu adalah risiko yang harus ia terima.
Kini Paman Hai bekerja sebagai pemulung untuk menghidupi dirinya.
Ia kerap mengumpulkan botol bekas dan mendapat uang dari sana.
Kehidupan Paman Hai amat miskin sampai-sampai baju pun ia harus mencari baju bekas.
Tak heran rumah yang ia tempati penuh dengan baju tua yang ia rawati agar bisa punya banyak ganti. (Tribunnewsmaker/Galuh Palupi)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Pria Mudanya Tampan Punya 30 Istri, Kini Tua Sengsara Jadi Pemulung, Tak Satupun Istri Mau Temani
Baca juga: Denmark Open 2022 - Hanya Marcus/Kevin dan Praveen/Melati yang Raih Gelar Juara 5 Tahun Terakhir
Baca juga: Dikabar Sudah Menikah Lagi, Wulan Guritno Bantah, Ngaku Masih Pacaran dengan Sabda Ahessa