SERAMBINEWS.COM, LONDON - Seorang aktor Iran-Amerika Serikat Sam Asghari (28) turun ke media sosial untuk mengutuk Teheran menyusul protes massal nasional terhadap rezim tersebut.
Asghari, suami penyanyi Britney Spears, pada hari Jumat (23/9/2022) memposting video ke Instagram, di mana ia memiliki lebih dari 3 juta pengikut.
“Protes terbesar untuk hak asasi manusia di Iran sedang terjadi saat kita berbicara,” katanya.
“Kami telah melihat video orang-orang yang dibunuh dan dibantai di jalanan, orang-orang yang tidak bersalah," ujarnya.
Dia menambahkan setelah 1979, rezim Republik Islam Iran mengambil alih dan memaksakan ideologi, propaganda, dan kediktatorannya kepada rakyat.
"Pasukan iran membantai, membunuh, dan mencuri dari orang-orang yang tidak bersalah," tambahnya.
Baca juga: Jurnalis dan Aktivis Iran Kecam Rezim Teheran, Sebut Pemerintah Iran Berlumuran Darah
“Negara ini sekarang dikenal sebagai sponsor terbesar terorisme," katanya.
"Sekarang dibenci oleh setiap negara karena pemerintahan yang mengerikan ini," jelasnya.
"Tapi mereka adalah teroris terbesar bagi rakyatnya sendiri," tudingnya.
Revolusi mengantarkan serangkaian undang-undang yang represif, termasuk seputar perempuan yang dipaksa mengenakan jilbab.
Protes saat ini dipicu oleh kematian dalam tahanan Mahsa Amini yang berusia 22 tahun.
Dia ditahan oleh apa yang disebut polisi moral Iran pada 16 September 2022 karena tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.
Baca juga: Demonstran Iran Bakar 40 Gedung Pemerintah Provinsi Mazandaran, Protes Kematian Mahsa Amini
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan sejak kematian Amini, puluhan orang tewas dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan pihak berwenang Iran.
Situs media sosial, termasuk Instagram dan WhatsApp, telah dinonaktifkan setelah pengunjuk rasa menggunakannya untuk mengoordinasikan dan menyiarkan kerusuhan sipil.
Dalam videonya, Asghari mengatakan sebelum revolusi Iran telah dihormati karena budayanya yang hebat.