Rudy juga menjelaskan, ketika DPO dinyatakan telah meninggal dunia selanjutnya jenazah dievakuasi.
Evakuasi dilakukan oleh Satbrimob Polda Sulteng, personel Satgas Madago Raya, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, dan TNI, menggunakan roda dua.
"Setelah berhasil dievkuasi dari TKP, lalu jenazah dibawa ke RS Bhayangkara di Kota Palu pada Pukul 00.20 WITA," ujarnya.
Pada saat kejadian, petugas juga berhasil menyita sejumlah barang bukti milik DPO MIT Poso Pak Guru.
Antaranya dua bom lontong, satu pucuk senjata revolver, dan satu tas ransel besar.
Baca juga: Teroris MIT Poso Ahmad Panjang Tewas saat Baku Tembak, Satgas Madago Raya Temukan Bom & Bubuk Mesiu
Anggota MIT Suhardin Tewas 27 April 2022
Sebelumnya, satu anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) bernama Suhardin alias Hasan Pranata tewas tertembak, 27 April 2022.
Dengan tewasnya Suhardin, kelompok MIT kini diketahui tersisa dua orang, yakni Naim alias Galuh alias Mukhlas dan Askar alias Pak Guru.
Saat konferensi pers di Makopolsek Sausu, Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi menegaskan, DPO yang tertembak mati adalah Suhardin alias Hasan Pranata.
Identitas ini dipastikan setelah dilakukan pengecekan secara keseluruhan terhadap jenazah, dan juga kedatangan pihak keluarga ke RS Bhayangkara Polda Sulteng di Palu.
Rudy menjelaskan, keberhasilan penyergapan itu, berdasarkan pengalaman bulan Ramadan tahun lalu.
Saat itu terjadi penyerangan aksi teror kepada masyarakat di wilayah Desa Kalemago, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.
Sehingga berdasarkan pengalaman itu, pada bulan Ramadan tahun ini Satgas Madago Raya memperketat pengamanan.
Selain itu juga dengan terus melakukan langkah-langkah pengejaran.
"Karena bulan Ramadan menurut mereka (DPO, red) merupakan bulan Amaliah. Untuk itu saya dan Danrem 132/Tadulako serta para personel jajaran bekerja dengan keras," kata Rudy, Kamis (27/4/2022).