Misalnya Mybank, BCA Syariah, CIMB Niaga, Bank Mega, Danamon Syariah, Permata, Muamalat, Sinar Mas Bank, hingga BTN Syariah.
“Nah di sini butuh peran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk menyosialisasikan kepada wisatawan, di tempel di bandara bank-bank yang bisa melayani transaksi ATM luar negeri ini,” ujar Sugito.
Namun, katanya, memang bank itu selama ini tidak ada kantor cabang di seluruh Aceh, hanya ada di kota-kota besar di Aceh, khususnya di Banda Aceh.
Baca juga: SPAN PTKIN 2022, Ternyata 5 Prodi Ini dengan Jumlah Pendaftar Terbanyak, Ekonomi Syariah Capai 6.628
Makanya, dalam masalah ini butuh sosialisasi kepada wisatawan.
Haizir Sulaiman, yang baru beberapa hari purnatugas sebagai Dirut Bank Aceh Syariah mengatakan, Bank Aceh sudah merintis ke arah perubahan untuk bisa melayani transaksi internasional.
Katanya, nanti proses itu akan dilanjutkan terus oleh para petinggi bank aceh selanjutnya.
Dikatakan, pihak sudah bertemu dengan pihak visa card untuk proses izin.
Jika selesai, bank bisa menjadi issuing bank yaitu bank penerbit kartu berlogo visa.
Serta acquring bank, yaitu bank yang menerima transaksi kartu lain yang berlogo visa.
“Saat ini Bank Aceh sedang proses izin dengan visa card, nanti tahapan itu akan dilanjutkan oleh teman-teman di Bank Aceh Syariah,” ujarnya.
Bahkan, Bank Aceh juga sudah bekerja sama dengan Citibank untuk menjadi bank devisa, supaya dapat melayani pedagang atau eksportir dalam perdagangan luar negeri. (mun)
Baca juga: Penguatan Ekosistem Halal Value Chain untuk Mendukung Ekonomi Syariah dan Industri Halal
Baca juga: Aceh Gambaran Ekonomi Syariah Indonesia