BANDA ACEH - Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh meminta masyarakat agar waspada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat perubahan cuaca yang ekstrem.
Sebab, kasus DBD di Aceh terbilang cukup tinggi, bahkan ada beberapa anak meninggal dunia akibat wabah tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, dr Iman Murahman mengatakan, sepanjang tahun 2022, ada 1.232 kasus DBD ditemukan di Aceh.
"Dari jumlah tersebut paling banyak kasusnya di Kabupaten Bireuen dengan 207 kasus," kata Iman kepada Serambi, Rabu (19/10/2022).
Setelah Kabupaten Bireuen, sebut Iman, kasus terbanyak selanjutnya ditemukan di Kabupaten Pidie dengan 176 kasus, Aceh Besar 154 kasus dan Banda Aceh 152 kasus.
Kemudian hingga saat ini, jumlah kasus meninggal dunia akibat penyakit tersebut ada 8 kasus yang tersebar di tiga kabupaten/kota meliputi Banda Aceh 4 kasus, Bireuen 3 kasus dan Aceh Selatan 1 kasus.
"Jadi masyarakat harus lebih waspada, terlebih pada musim pancaroba ini," ujarnya.
Untuk mencegah kembali melonjaknya kasus DBD tersebut, Dinkes Aceh bersama kabupaten/kota turut melakukan sosialisasi pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan kegiatan 4M (menutup tempat penampungan air, menguras bak, mengubur/mendaur ulang tempat penampung air yg tidak terpakai, dan memantau jentik minimal seminggu satu kali).
Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi adanya petugas pemantau jentik rumah tangga.
Terutama agar didapatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) berkala di setiap rumah.
Baca juga: Dua Mahasiswi PMM di Unsam Langsa Positif DBD dan 2 Orang Gejala, Dirawat di RSUD Langsa
Baca juga: Terjangkit DBD, Kepala BPPA Jenguk Pemuda asal Bireuen di RSUD Tangerang Selatan
"Kemudian kita juga melakukan Penyelidikan Epidemiologi setiap kasus DBD sekaligus pelaksanaan fogging dan gotong royong massal," pungkasnya. (i)
Baca juga: Sepanjang 2022 Ada 1.232 Kasus DBD di Aceh, Terbanyak di Bireuen
Baca juga: Kasus DBD Terus Meningkat, Tercatat Sebanyak 94.355