"Sudah ikhlas ibunya, karena mengurangi beban tetangga, orang tua merasa malu, ya namanya orang tua tetap menyesal," katanya.
"Kisruh dengan anaknya sudah lama, ibaratnya korban disuruh orang tua tapi tidak dijalankan, bikin malu," imbuhnya.
Baca juga: Fakta Baru Pesulap Hijau di Pidie, Setubuhi Ibu Muda 84 Kali, Punya 4 Istri hingga Tak Perlu Shalat
Hantam kepala anaknya saat tidur
Dilansir dari Kompas.com (6/10/2022), SW tega menghabisi nyawa putra pertamanya tersebut di rumahnya sendiri pada malam hari sekitar 01.00 WIB.
Saat itu, pelaku menunggu kepulangan korban di teras rumah.
Setelah korban pulang dan tidur di teras rumah, tiba-tiba terlintas niat untuk membunuh korban.
"Kemudian pada pukul 01.00 WIB, melihat korban sudah pulang ke rumah, dan tiduran di teras rumah, pada saat melihat korban tertidur, di depan teras timbul niat dari tersangka untuk melakukan pembunuhan," kata Waka Polres Sragen, Kompol Iskandar, Selasa (5/10/2022) dikutip dari Kompas.com.
SW lalu mengambil batu cor-coran dengan ukuran cukup besar dan memiliki berat kurang lebih 5 kilogram.
SW kemudian menghantamkan batu tersebut ke kepala korban sebanyak 8 kali.
Bahkan SW juga mengucapkan kalimat selamat jalan pada sang anak.
"Setelah itu, sambil dijatuhkan batu itu, sambil mengucapkan kata-kata selamat jalan le," tambahnya.
Karena korban belum meninggal, pelaku lalu mengambil cangkul dan dipukulkan lagi di kepala korban.
Cangkul tersebut sampai lepas dari besinya setelah digunakan untuk menghantam korban.
Baca juga: Mama Muda Harus Melahirkan dalam Ambulans Gegara Dokter tak Ada di Puskesmas, Ibu dan Bayi Selamat
Setelah memastikan kematian korban, pelaku membungkus korban dengan tikar dan diikat menggunakan tali.
Namun, karena tak kuat mengangkat sendirian, SW pun sempat meminta pertolongan kepada orang lain.