SERAMBINEWS.COM, IDLIB - Jet tempur Suriah membombardir kamp penampungan keluarga telantar di Provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak pada Minggu (6/11/2022).
Serangan udara itu menghancurkan tenda pemukiman keluarga terlantar akibat konflik negara itu di baratlaut Suriah.
Dilaporkan, sebanyak 9 orang tewas dan melukai puluhan lainnya.
Serangan itu menjadi pelanggaran terbaru dari gencatan senjata yang dicapai antara Rusia dan Turki pada Maret 2020.
Dimana, dengan tujuan mengakhiri serangan pemerintah yang didukung Rusia di Provinsi Idlib yang merupakan benteng besar terakhir yang dikuasai pemberontak di Suriah.
Gencatan senjata telah berulang kali dilanggar selama dua tahun terakhir yang membunuh dan melukai banyak orang.
Baca juga: Kelompok HAM Tuduh Pasukan Suriah Bakar Mayat, Tutupi Tuduhan Kejahatan Kemanusiaan
Permukiman tenda, yang dikenal sebagai kamp Maram, terletak di baratlaut ibu kota Provinsi Idlib.
Badan Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris melaporkan pasukan Suriah menembakkan 30 roket ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak.
Khususnya, ke kamp Maram yang menewaskan 9 orang dan melukai 15 orang.
Dikatakan korban tewas termasuk dua anak dan satu orang wanita.
Aktivis oposisi lainnya juga melaporkan enam orang tewas dan lebih dari 30 terluka.
Stasiun radio pro-pemerintah Sham FM melaporkan pasukan pemerintah Suriah menembaki posisi kelompok Hayat Tahrir Al-Sham yang terkait dengan Al-Qaeda, kelompok militan paling kuat di Idlib.
Dikatakan pesawat tempur Suriah dan Rusia juga menyerang daerah tersebut.
Baca juga: PBB Sesalkan Permusuhan Antara Pemberontak di Suriah Dukungan Turki, Musim Dingin Ancam Pengungsi
Konflik Suriah pecah pada Maret 2011 dan sejak itu telah menewaskan ratusan ribu orang.
Bahkan, membuat setengah dari populasi pra-perang negara itu sebanyak 23 juta orang mengungsi dan sebagian besar Suriah hancur.(*)