Sebagian lagi, menyetop usaha produksi tempenya, melanjutkan usaha produksi tahunya, dengan cara mengurangi produksi tahunya sampai separuh, dari kondisi normalnya.
Pelaku usaha tahu dan tempe melaporkan kepada kami, kata Tanstri Jauhari, program subsidi harga kacang kedelai yang diberikan pemerintah kepada produsen tahu dan tempe, dinilai tidak efektif.
Alasannya, harga subsidi yang diberikan Rp 1.000/Kg, sementara harga kacang kedelai di pasar saat ini Rp 14.500/Kg, sedadangkan harga kacang kedelai yang ekonomis untuk produksi tahu dan tempe, kisaran Rp 9.000/Kg -Rp 10.000/Kg.
Untuk menekan harga kedelai jangan sampai berada di atas Rp 10.000/Kg, kata Ketua Puskopti Aceh itu, dalam rapat Kerja Puskopti se Indonesia di Bogor minggu lalu, anggota Puskopti se-Indonesia, menyarankan kepada Pemerintah Pusat, untuk pengendalian harga kacang kedelai, Bulog diberi izin untuk impor kedelai dari luar negeri.
Kecuali itu, pemerintah diminta menambah nilai subsidi harga kacanag kedelai sampia pada angka Rp 3.000/Kg.
Selanjutnya, tingkatkan produksi kacang kedelai di dlam negeri dan buat program pembelian kacang kedelai lokal seharga Rp 9.000/Kg - Rp 10.000/Kg.
“Tujuannya untuk memotivasi petani di desa, agar mau menanam kacang kedelai kembali,” ujarnya.
Menurut Ketua Puskopti Aceh, kenapa petani di Aceh, saat ini kurang berminat tanam kacanag kedelai, karena harga jualnya lima tahun lalu rendah sekali Rp 6.000/Kg, petani jadi kurang berminat tanam kedelai.
“Tapi jika Bulog mau membeli produksi kacang kedelai petani lokal dengan harga 7.000/Kg-Rp 8.000/Kg, motivasi petani untuk menanam kedelai, bisa bangkit kembali. Setelah panen padi rendeng, meraka akan melanjutkan dengan tanam kedelai,” ujar Tansri Jauhari.(*)
• PPPK Teknis 2022 - Pemkab Aceh Tamiang Buka 40 Formasi Pemadam Kebakaran, Pendidikan Minimal SMA
• Kejaksaan Aceh Timur Setor Uang Pengganti dari Terpidana Korupsi Sebesar Rp 2 Miliar ke Kas Negara
• Komunitas Wisata Tuantapa Gelar Wisata Sosial ke Lokasi Kebakaran di Gunung Rotan