SERAMBINEWS.COM - Badan sepak bola dunia, FIFA, melarang penggunaan tembakau dalam rokok termasuk jenis elektrik demi menciptakan udara bebas asap di dalam stadion selama Piala Dunia 2022.
Piala Dunia 2022 akan berlangsung dalam waktu kurang dari sepekan, tepatnya mulai 20 November mendatang.
Sejumlah persiapan telah dirampungkan oleh Qatar dalam menyambut lebih dari satu juta pengunjung yang akan hadir ke negara Timur Tengah ini.
Demi kelancaran dan kenyamanan selama penyelenggaran, FIFA bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO ingin menciptakan turnamen yang sehat dan aman.
Penerapan kebijakan ini bertujuan untuk mengkampanyekan pengendalian tembakau yang setiap tahun mengancam nyawa pemakainya.
Dalam pernyataannya, sebuah acara olahraga besar bisa berhasil menerapkan kebijakan ini jika bisa bekerja sama dengan baik.
"Masing-masing dari tiga mitra telah lama mempromosikan langkah-langkah pengendalian tembakau yang efektif," menurut Rayana Bou Haka, Perwakilan WHO untuk Qatar.
"Sementara itu, hal tersebut juga untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kesehatan dari tembakau."
"Mereka juga mendukung penerapan kebijakan bebas tembakau di acara olahraga FIFA."
"Namun, bukti menunjukkan bahwa acara olahraga besar bebas tembakau yang sukses bergantung pada komunikasi yang efektif dan penegakan kebijakan."
Baca juga: 6 Hal Baru di Piala Dunia 2022: Mulai Teknologi Offside, Pergantian Pemain hingga Wasit Perempuan
Sejauh ini, kebijakan yang akan diterapkan FIFA adalah dengan melarang merokok dan vaping di sekitar serta dalam stadion.
Akan disediakan tempat khusus bagi yang ingin melakukan kegiatan merokok atau vaping di luar stadion dengan jarak tertentu.
Hal ini bertujuan untuk melindungi hak orang supaya bisa menghirup udara bersih, tidak terkontaminasi oleh karsinogen dan zat berbahaya lainnya.
Selain itu, aturan ini juga berdampak untuk masyarakat dalam menjaga kesehatannya dengan FIFA dan WHO juga menggandeng Kementerian Kesehatan Qatar.
Dengan memanfaatkan kekuatan masif sepak bola, kepedulian orang tentang kesehatan terutama penggunaan tembakau bisa meningkat.