Ia mengatakan, tidak ada ketentuan mengenai kapan waktu untuk melakukan verifikasi faktual tersebut, melainkan hanya kelaziman.
"Tidak sebelum fit and proper test, tapi sesudahnya. Tidak ada aturan baku tapi ini hanya kelaziman yang biasanya kita lakukan di Komisi I," kata Meutya.
Meutya juga mengungkapkan sosok calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di matanya. Menurutnya, Anggota Komisi I DPR RI telah cukup mengenal rekam jejak pria lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988 itu.
Hal tersebut mengingat posisi sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Yudo bermitra dengan Komisi I.
"Saya secara pribadi mengenal beliau sejak Pangkogabwilhan (I), ketika waktu itu terjadi insiden dengan Tiongkok di Perairan Natuna," kata Meutya.
Baca juga: Pengawal Revolusi Iran Akui Kematian Wanita Kurdi Telah Mengganggu Kehidupan Masyarakat
Baca juga: Pemko Banda Aceh dan Pemkab Aceh Besar Jalin Kerja Sama, Bakri Siddiq: Menjaga Ketersediaan Pangan
Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati Empat Warga Palestina di Tepi Barat, Satu Tentara Israel Terluka
"Jadi sejak itu kita melihat kinerja beliau cukup baik meredam ketegangan di sana. Track recordnya selama ini cukup cemerlang," tambahnya.
Meutya kemudian tidak melanjutkan lebih jauh karena merasa tidak pas menyampaikan perihal sosok Yudo sebelum fit and proper test digelar.
Namun demikian, kata dia, secara pribadi ia turut senang atas penunjukkan Yudo sebagai calon Panglima TNI.
"Tapi yang jelas saya cukup memahami dan ikut senang karena kemudian Angkatan Laut juga diberikan masanya untuk memimpin sebagai Panglima TNI," jelas Meutya.
Sementara, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan, bahwa ada sejumlah point yang akan ditanyakan kepada Yudo Margono dalam fit and proper test, mendatang.
Dave menyebut, bahw pihaknya akan menanyakan perihal tekait pembangunan di internal TNI dan penyelesaian permasalah yang terjadi di Papua.
"Lebih kepada pembangunan dalam tubuh TNI, memitigasi segala ancaman dan penyelesaian problematik Papua," kata Dave Laksono.
Sebagai informasi, Yudo Margono merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988. Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur 26 November 1965 ini pernah menjabat sejumlah jabatan strategis di TNI AL.
Yudo pernah di percaya sebagai Komandan KRI Pandrong-801, KRI Sutanto-877 dan KRI Ahmad Yani-351.
Kariernya terus menanjak hingga pada posisi Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Kepala Staf Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) dan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil).
Sebelum ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Yudo juga menggemban tugas sebagai Panglima Komando Armada I, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I). (Tribun Network/Yuda).