Saat ini, Dinas Pendidikan memang menjadi sorotan dari berbagai pihak, ini menjadi hal yang positif bahwa pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab dinas pendidikan.
Tapi juga tanggung jawab bersama dalam rangka melawan musuh bersama yaitu "kemiskinan".
Kesadaran kolektif masyarakat saat ini terhadap kebutuhan dan akses terhadap pendidikan tentu akan menjadikan Aceh sebagai daerah yang akan maju kedepannya.
Karena tanpa kritikan maka kita akan lalai dengan berbagai rutinitas birokrasi yang sudah berjalan.
Baca juga: Anies dan Omongan Kedai Kopi Aceh: “Batat”, “Lisek”, dan “Peurancut” (II-Habis)
Jika melihat kiprah Dinas Pendidikan saat ini, bukan hanya fokus pada pendidikan formal tapi juga sudah pada perluasan akses pendidikan yang mudah dan murah dijangkau oleh masyarakat Aceh.
Dinas Pendidikan selain telah menjalin hubungan dengan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk memperkuat SMK Migas di Aceh.
Juga telah mulai memberikan akses kepada warga Aceh yang saat ini sedang menjalani pembinaan di Lapas atau Rutan.
Dengan SDM yang ada di SMK, Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Lapas dan Rutan memberikan pelatihan kepada warga binaan.
Mereka dilatih dengan berbagai keahlian yang bisa menjadi bekal ketika telah bebas dari penjara oleh Dinas Pendidikan.
Ada yang dilatih menjadi tenaga tata boga, tukang servis AC, menjahit, dan berbagai keahlian lainnya yang ada di Dinas Pendidikan dan diberikan sertifikat ketika telah selesai mengikuti pendidikan singkat tersebut.
Kedepan juga diharapkan agar Dinas Pendidikan masuk kedalam Gampong (Desa), untuk membantu memperluas akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Aceh.
Baca juga: Respons Kondisi Pendidikan Aceh, YARA: Jangan Hanya Mengkritik, Tapi Beri Solusi
Dengan pendidikan yang dimiliki, maka banyak melahirkan lapangan kerja, dapat menekan biaya produksi dan uangpun akan beredar diseputaran Aceh ketika barang dan jasa yang digunakan masih dalam ruang lingkup yang di hasilkan di Aceh.
Bahkan sekolah SMK saat ini sudah mulai memproduksi berbagai kebutuhan dan alat-alat yang di pakai sehari-hari.
Hasil produksi ini kedepannya juga perlu mendapatkan perhatian pemerintah agar dapat diserap dalam operasional pemerintah.
Sehingga banyak masyarakat Aceh yang telah dilatih dan memiliki berbagai keahlian akan keluar dari kemiskinan ketika mereka berpenghasilan dari pendidikan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan saat ini.
Semoga...
*PENULIS adalah Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA)
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI