Tahun 2011-2022
Letusan Gunung Semeru juga terjadi pada 2011, 2016, 2018, 2019, 2020, 2021, 2022, menurut laporan dari PVMBG.
Erupsi pada tahun 2022 disertai awan panas guguran (APG) dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1500 meter di atas puncak, Minggu (4/12/2022) pukul 02.46 WIB.
Sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).
Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.
PVMBG telah menaikkan status Gunung Semeru dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas pada saat terjadi letusan.
Pada Senin (5/12/2022), teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 500 meter dari puncak.
Pengamatan kegempaan mencatat 29 kali gempa letusan dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 65-120 detik.
Tercatat, satu kali gempa akibat awan panas guguran, dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik.
Gempa guguran tercatat enam kali, gempa vulkanik dalam tercatat satu kali, dan gempa tektonik jauh tercatat satu kali.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Riwayat Letusan Gunung Semeru Tahun 1818-2022, Gunung Berapi Aktif di Indonesia
Baca juga: Nasib Sial Oknum Pejabat Polisi Diam-diam Beristri Empat, Terbongkar Karena Para Istri Rebutan Harta
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Jepang Waspada Ancaman Tsunami di Wilayahnya