SERAMBINEWS.COM - Gadis kecil bernama Malika Anastasya (6) diculik hanya untuk dieksploitasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur usai ditemukan, Senin (2/1/2023) kemarin.
Malika hanya mendapat kekerasan fisik dan tak sampai pada kekerasan seksual.
“Diduga diculik untuk sementara ini diduga untuk eksploitasi,” ungkap Karo Penmas Div Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dilihat Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Rabu (4/1/2023).
Pihaknya mendapatkan keterangan Malika usai sudah bisa diajak bicara oleh penyidik Polwan.
"Dalam pemeriksaan medis ada bekas pukulan di bagian pinggul dari korban yang diduga itu dilakukan kekerasan," jelas Brigjen Ahmad Ramadhan.
"Dan keterangan dari Malika bahwa itu dilakukan pemukulan dan ditendang oleh saudara IS," tambahnya.
Baca juga: Malika Akui Sering Ditendang hingga Tidur di Gerobak dan Dipaksa Ngemis saat Diculik
Meski demikian, dipastikan tak kekerasan seksual yang terjadi pada Malika sebagaimana hasil pemeriksaan polisi.
"Hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda kekerasan seksual terhadap korban," ungkap Brigjen Ahmad Ramadhan.
Disuruh Ngemis hingga Tidur di Gerobak
Masih berdasarkan penjelasan pihak kepolisian, pelaku IS sering menyampaikan kepada Malika bahwa pelaku adalah bapaknya.
"Kalau ditanya siapa, bilang saja bapaknya," ucap Brigjen Ahmad Ramadhan sebagaimana keterangan Malika.
Baca juga: Kisah Tragis Malika Bocah 6 Tahun Diculik 28 Hari, Dianiaya dan Dipaksa Kerja Jadi Pemulung
Kemudian ketika korban lapar dan meminta makan kepada pelaku, selalu dipaksa agar mengemis ke orang-orang.