Sehingga saat diangkut dengan truk berbadan besar, air tidak merembes keluar dari truk sampai memenuhi badan jalan yang mengakibatkan jalan rusak.
Untuk itu, papar Mahfuddin, ia meminta perhatian dengan pengelola Waduk Rukoh, baik pada Project Manager PT Warsita Karya, PT Nidya Karya, dan PT Adhi Karya, untuk menyusun SOP standar saat pengangkutan material.
SOP itu harus memperhatikan kerusakan lingkungan, baik badan jalan maupun sungai.
Selain itu, harus juga memperhatikan kenyamanan masyarakat setempat dan pengguna jalan yang melintas di Jalan Beureuneun-Meulaboh itu.
Baca juga: VIDEO - Terkait Ganti RUgi Lahan, Masyarakat Gelar Orasi dan Doa di Lokasi Proyek Waduk Rukoh Pidie
"Besok kami akan menyurati semua pengelolas project Waduk Rukoh agar mereka peduli terhadap lingkungan sekitarnya,” tandas dia.
“Saya rasa ini penting dilakukan. Sebab, jangan sampai dikebut pembangunan program baru sehingga merusak program lama yang telah dimanmfaakan masyarakat," pungkasnya.(*)