Harga kakao itu sempat tembus sentuh angka Rp 100.000 lebih/Kg," kata Imum Mukim Paloh, Kecamatan Padang Tiji,
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Harga komoditas kakao atau coklat dan pinang di Kecamatan Padang Tiji, Pidie, masih tergolong masih tinggi.
Harga kedua komoditas tersebut, menyebabkan petani masih sangat bersemangat bekerja.
Untuk diketahui, komoditas coklat dan pinang tercatat dua komoditas pertanian penting di Indonesia dengan potensi besar dikembangkan.
Kakao merupakan bahan baku coklat, yang memiliki pasar global yang stabil dan menjadi komoditas ekspor yang signifikan.
Sementara pinang juga memiliki potensi ekspor yang baik, terutama untuk industri seperti obat-obatan, pewarna hingga makanan.
"Saat ini, harga kakao atau coklat Rp 60.000/Kg, telah bertahan hampir sepekan terakhir ini.
Harga kakao itu sempat tembus sentuh angka Rp 100.000 lebih/Kg," kata Imum Mukim Paloh, Kecamatan Padang Tiji, Muhammad Nasir, kepada Serambinews.com, Sabtu (2/8/2025).
Ia menyebutkan, saat ini permintaan coklat sangat tinggi, namun minimnya hasil panen coklat ditingkat petani.
Sebab, buah coklat masih diserang penggerek buah kakao (conopomorpha cramerella) atau PBK, yang menyerang, sekaligus merusak buah kakao yang masih muda hingga menjelang panen.
Selain itu, buah kakao diserang hama tupai, monyet, kumbang dan binatang ainnya.
"Harga coklat Rp 60.000 /Kg membuat petani sangat bersemangat mengelola hasil perkebunan.
Apalagi sejak hutan adat telah dikembalikan hutan tanaman industri atau HTI," sebutnya.
Selain itu, kata Muhammad Nasir, harga pinang mencapai Rp 16.000 /Kg, yang telah bertahan hampir enam bulan.