Berita Lhokseumawe

Ibu-ibu PKL Bawa Kayu Adang Petugas, Penertiban Lapak di Kawasan Jalan Pase Berakhir Ricuh

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Namun hal itu tak diharaukan oleh petugas sehingga terjadi aksi saling dorong.

Kericuhan menjadi tak terhindarkan.

Seorang pedagang bahkan sempat diamankan oleh petugas karena dianggap melakukan tindakan anarkis.

Belakangan, pedagang tersebut dilepas kembali dan pembongkaran lapak terpaksa ditunda.

“Sementara pembongkaran lapak PKL itu di-pending sementara waktu dan menunggu perintah selanjutnya dari pimpinan,” kata Plt Kepala Satpol PP dan WH, Heri Maulana.

Heri juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah 7 kali menyurati para pedagang kaki lima agar membongkar sendiri lapak dagangannya.

Namun semua surat tersebut tidak diindahkan sehingga pihaknya melakukan penindakan pembongkaran.

Baca juga: BREAKING NEWS: Penertiban PKL di Lhokseumawe Ricuh, Ibu-Ibu dan Satpol PP Nyaris Duel

“Kita sudah surati mereka selama tujuh kali.

Tahun 2022 lima kali, kemudian tahun 2023 ini sudah dua kali.

Tetapi semuanya tidak diindahkan sehingga kita melakukan penindakan pembongkaran secara paksa,” terangnya.

Hari juga menuturkan, pembongkaran itu juga bukan sembarang membongkar tanpa memberikan solusi kepada para pedagang.

Pihaknya telah jauh-jauh hari memberi lapak baru yang berada di lokasi jogging track, tidak jauh dari Stadion Mon Geudong.

“Karena terjadi ricuh, maka kami tarik mundur personel dan memberi kesempatan agar PKL membongkar sendiri lapaknya,” sebutnya.

Heri Maulana memastikan pembongkaran akan tetap dilakukan.

Oleh karena itu, dia kembali mengingatkan pedagang, jika tidak membongkar sendiri lapak dagangannya, maka akan dilakukan pembongkaran secara paksa oleh Pemko.

“Kita beri waktu PKL membongkarnya.

Bila tidak, terpaksa kita bongkar kembali secara pakasa,” pungkas Heri Maulana. (zak)

Baca juga: Pak Kalam Daud dalam Kenangan

Baca juga: Satpol PP Kembali Tertibkan PKL

Berita Terkini