Oleh karena itulah, Presiden Jokowi menugaskan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengatasi permasalahan dua pabrik pupuk di Aceh yang tidak beroperasi saat itu.
"Tapi ini baru dijalankan yang PT PIM-nya. AAF, masih ada banyak masalah yang harus diliat dan dihitung,"
"Jalan dulu satu, ga apa-apa. PIM 1 PIM 2, jalanin. Kebutuhan gas dicarikan" jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, pupuk merupakan salah satu kebutuhan dasar, khususnya di Indonesia.
Maka pabrik-pabrik pupuk yang telah lama berhenti berhenti sebaiknya tidak dibiarkan.
Baca juga: Jokowi Kucurkan Rp 3 Triliun Kredit Usaha Rakyat BSI 2023 untuk Aceh
Baca juga: BREAKING NEWS - Jokowi Tiba di Bandara Malikussaleh, Langsung ke Pabrik Pupuk NPK di PT PIM
Diharapkan bisa produksi semaksimal mungkin
Sebelumnya diberitakan, pabrik pupuk NPK yang diresmikan Jokowi pada Jumat (10/2/2023) merupakan besutan Pupuk Indonesia melalui anak usahanya PT Pupuk Iskandar Muda.
Pabrik ini dirancang dengan kepasitas produksi sebesar 500.000 ton per tahun.
Dalam kesempatan pidatonya mengungkapkan bahwa nilai investasi yang telah dikeluarkan untuk membangun pabrik NPK baru sebesar Rp 1,7 Triliun.
Jumlah itu termasuk untuk industri NPK dan sarana-sarana pelabuhan utamanya.
Presiden Jokowi pun berharap produksi PT PIM nantinya bisa semaksimal mungkin sesuai dengan kapasitas yang telah ada.
Sehingga kebutuhan para petani terhadap pupuk bisa terpenuhi.
Presiden Jokowi mengakui bahwa harga gas saat ini sedang tinggi.
Namun ia meminta agar kementerian BUMN dan pihak manajemen perusahaan pupuk bisa mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan gas sebagai bahan baku utama produksi pupuk.
Baca juga: Gladi Kedatangan Presiden Jokowi, Kapolda Aceh Pastikan Persiapan Penyambutan RI I Sudah Maksimal
Sehingga aset besar yang telah berdiri saat ini tidak lagi berhenti beroperasi.
"Suatu saat ketika harga gas ini turun, mestinya bisa kita selesaikan dengan baik,"
"Saya minta betul-betul komitmen Kementerian BUMN, komitmen Pupuk Indonesia, komitmen manajemen PIm sendiri, betul-betul mencari jalan keluar untuk urusan gas. Karena kuncinya disitu," pungkas Jokowi.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DISINI
IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS