Menurut Benny, upaya pencarian pilot Susi Air tetap dilakukan sekalipun berhadapan dengan keterbatasan telekomunikasi dan minimnya komunikasi dengan pihak-pihak di sana.
Ia juga menegaskan, jika ada pihak-pihak yang mengaku menyandera pilot Susi Air, maka hal itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena keberadaan mereka tidak diakui.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY dikabarkan hilang kontak sesaat setelah mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2022).
Pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.17 WIT.
Dua jam berselang, Susi Air mendapati pemancar sinyal darurat atau Emergency Locator Transmitter (ELT) pesawat tersebut dalam posisi aktif pukul 09.12 WIB, kemudian direspons oleh perusahaan dengan kondisi darurat lewat pengiriman pesawat lain guna mengecek posisi pesawat.
Namun, pesawat itu ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.
Seluruh penumpang yang berjumlah lima orang dan pilot pesawat Susi Air tersebut tak ada di lokasi saat pesawat tersebut ditemukan.
Lima penumpang pesawat Susi Air saat ini sudah berhasil dievakuasi dari Paro ke Timika.
Sementara untuk pilot, hingga kini belum diketahui keberadaanya dan masih dalam pencarian tim gabungan TNI Polri.
Baca juga: Sembari Menangis, Shelvie Hana Wijaya Minta Maaf pada Daus Mini Setelah Gugat Cerai Suami
Baca juga: Hasil Liga Spanyol: Sevilla Menang, Valencia Masuk Jurang Degradasi, Posisi Atletico Madrid Terancam
Baca juga: Korban Meninggal Dunia Gempa Turkiye dan Suriah Capai 28.192 Jiwa
Kompas.tv: TNI-Polri Kedepankan Dialog dalam Penyelamatan Pilot Susi Air, setelah itu Baru Operasi Pembebasan