Kesehatan

Mitos atau Fakta? Benarkah Makan Nanas Bikin Miss V Becek & Keputihan? Seksolog Ungkap Fakta Lainnya

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Agus Ramadhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Hubungan seksual yang berkualitas dipercaya dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan imunitas.

Terakhir, dr Haekal Anshari juga membagikan tips bagi anda yang ingin melakukan hubungan suami istri di pagi hari sebaiknya bangun lebih awal.

Bangun lebih awal agar tidak mengganggu jadwal harian, misalnya rutinitas pekerjaan dan sebagainya.

Kemudian lakukan posisi hubungan suami istri yang tidak menguras tenaga tapi tetap memberikan kenimatan optimal untuk Anda dan pasangan.

Sementara itu dalam kesempatan berbeda, seksolog dr Boyke mengatakan melakukan hubungan suami istri pada jam 3 pagi akan lebih bergairah.

Mengapa demikian?

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM pada Senin (24/10/2022), seksolog dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS menyatakan bahwa, memang sebaiknya hubungan intim dilakukan pada pukul 3 pagi.

“Memang pada saat jam 3 itu hormon testosteronnya lagi naik diproduksinya ya, jadi gairah seks itu timbul. Meski demikian, kita kan butuh energi, kalau pagi-pagi, nanti malah sampai di kantor ngantuk,” ungkapnya menegaskan.

Meskipun dr Boyke menyatakan bahwa pada jam 3 pagi adalah kondisi ketika hormon seksual pria sedang dalam kondisi puncak, tetapi ada berbagai hal yang tetap dipertimbangkan, termasuk energi untuk beraktivitas seharian.

Maka, dirinya menyarankan untuk tidak terlalu berpatok pada jam untuk berhubungan intim.

"Jadi gausah pakai aturan-aturan, kalau kepengen lakukan saja atau janjian sama istri. Jadi gakusah harus jam 4 pagi, harus di tempat tidur dulu, harus skat gigi dulu, harus ini dulu," imbuhnya.

Tak hanya jam, sebagian pasangan juga menerapkan berbagai keharusan sebelum berhubungan intim.

Adapun keharusan tersebut seperti berhubungan intim harus di tempat tidur, harus sikat gigi dan lain sebagainya.

Dalam kesempatan ini, dr Boyke dengan tegas tidak menyetujui aturan-aturan tersebut.

Justru katanya, keharusan tersebut dapat mengurangi kenyamanan saat berhubungan intim.

"Kalau ada keharusan-keharusan itu bisa mengurangi kenyamanan kita, udah rada-rada sedikit-sedikit, yaudah semprot aja pakai minyak wangi, main aroma terapi pakai musik,
itu semua akan membuat seks iitu lebih berwarna dan tidak membosankan," pungkasnya.

Lama Belum Tentu Menyenangkan Kata dr Boyke, Inilah Durasi yang Pas Berhubungan Intim Bagi PASUTRI

dr Boyke mengungkap durasi waktu yang pas saat berhubungan intim bagi pasangan suami istri atau pasutri.

Memiliki kualitas hubungan intim yang menyenangkan dan menyehatkan adalah keinginan sebagian besar atau seluruh pasutri.

Tak jarangan pasutri pun melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan kesenangan pada saat berhubungan intim.

Salah satunya adalah dengan melakukan hubungan intim dengan durasi yang cukup lama.

Lantas, berapa sih waktu yang dianjurkan untuk berhubungan intim? Simak penjelasan Seksolog dr Boyke berikut ini.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Malam Malam Net, Sabtu (1/10/2022), dr Boyke mengatakan, berhubungan intim dengan waktu lama memang bagus.

Hanya saja jangan terlalu lama.

"Main lama bagus, cuma kan mesti ngelihat juga, jangan terlau lama," katanya.

Hubungan intim yang terlalu lama dikhawatirkan berbahaya bagi kesehatan sang istri.

Pasalnya, kondisi hubungan intim yang terlalu lama bisa menyebabkan keringnya cairan pada miss V sehingga mengakibatkan lecet pada organ kewanitaan.

"Kenapa jangan terlalu lama? Karena buat perempuan juga nggak enak bisa ledes bisa lecet yakan jadi keburu kering gitu lho," imbuhnya.

Saat berhubungan intim, penting untuk tidak selalu memikirkan soal enaknya saja melainkan juga harus mempertimbangkan apa saja risiko yang ditimbulkan.

"Yang dipikirnya dapatnya enak yang didapatnya lecet kan nggak enak jadinya," sambungnya.

Lantas berapa sih durasi yang pas saat berhubungan intim?

Menurut dr Boyke, berhubungan intim bagi pasutri sebaiknya dilakukan dalam durasi waktu kurang dari 10 menit.

Sedangkan 10 sampai 12 menit juga masih dianjurkan.

"Jadi yang paling bagus itu adalah, hubungan itu kurang dari 10 menit, 10-12 menit masih oke. Kalau 30 menit udah keburu berdarah," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini