Berita Nagan Raya

Pastikan Listrik Normal Selama Ramadhan, Pj Bupati Nagan Raya Bertemu Pihak PLN

Penulis: Rizwan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menjelang bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, Pj Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas AP SSos MSi bertemu dengan pihak PLN ULP Jeuram dan PLN UP3 Meulaboh, Jumat (10/3/2023).

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Menjelang bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, Pj Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas AP SSos MSi bertemu dengan pihak PLN ULP Jeuram dan PLN UP3 Meulaboh, Jumat (10/3/2023).

Kegiatan yang berlangsung di ruang kerja bupati memastikan listrik harus tetap normal selama Ramadhan dan berharap tidak ada pemadaman.

Pj Bupati Fitriany didampingi Sekretaris Daerah Ir H Ardimartha, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Amran Yunus SP MT, Kalak BPBD, Irfanda Rinadi SSTP, Kadis Perhubungan Drs Mahdali serta pejabat Dinas Lingkungan Hidup.

Sementara dari PLN hadir Manager PLN ULP Jeuram Rahadi Bakri dan Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Meulaboh, Abdul Muis.

Baca juga: Muhammadiyah Puasa 29 Hari, 1 Ramadhan 1444 H Pada 23 Maret 2023, Idul Fitri 21 April 2023

Dalam pertemuan yang membahas tentang mengantisipasi padam lampu atau mati lampu di bulan suci Ramadan itu.

Pj Bupati Fitriany menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah memenuhi undangan Pemkab Nagan Raya.

"Pembahasan yang kita laksanakan tentang antisipasi terjadinya pemadaman listrik saat Ramadhan nanti," kata Fitriany.

Pj Bupati Nagan Raya menanyakan kendala PLN terkait laporan dan keluhan yang diterima dari masyarakat. 

Dalam laporannya, warga menyampaikan bahwa menjelang waktu berbuka puasa Ramadhan, seringkali terjadi pemadaman listrik.

Baca juga: Mama Muda Pingsan Usai Tersengat Listrik di Kamar Mandi, Teriakan Sang Anak Selamatkan Nyawa Korban

"Terkait hal ini, kami sering menerima laporan warga. Pemkab Nagan Raya meminta agar PLN dapat menstabilkan aliran listrik sehingga tidak padam, terutama menjelang waktu berbuka puasa Ramadan nanti," ujarnya.

Kepada PLN, Fitriany juga menjelaskan terkait efek samping dari pemadaman listrik yang diterima masyarakat, terutama dalam hal menyiapkan kebutuhan berbuka puasa.

"Apabila listrik padam, ibu-ibu di rumah terkendala untuk memasak persiapan berbuka puasa.

Kemudian juga kegiatan rumah tangga lainnya, mereka akan merasa rugi apabila listrik sering padam," jelas Pj bupati.

Pada kesempatan yang sama, Manager PLN ULP Jeuram, Rahadi Bakri menyampaikan permohonan maaf kepada Pemkab Nagan Raya dan masyarakat terkait pemadaman listrik akhir-akhir ini.

Baca juga: Kabel Listrik Diikat pada Pohon Kelapa di Sawang Aceh Utara, Anggota DPR RI Minta PLN Segera Benahi

"Ini bukan kami sengaja, itu faktor alam, seperti badai, angin kencang dan lainnya, karena untuk faktor alam itu harus kami padamkan listrik daerah itu.

Kalau tidak, padamnya bisa meluas apabila terjadi padam tersendiri," ujar Rahadi

"Kemudian faktor non alam seperti ranting pohon patah mengenai kabel listrik dan ada juga binatang (monyet) naik ke kabel listrik di tiang PLN, itu bisa juga mengakibatkan listrik padam," tambahnya.

Rahadi menjelaskan ada dua pemadaman yang dilakukan, pertama terencana dan yang kedua tidak terencana atau tidak terduga.

"Kalau yang terencana itu sudah kami informasikan terlebih dahulu, misalnya besok mati lampu, satu hari sebelum mati lampu itu sudah kami informasikan.

Sedangkan yang tidak terencana itu seperti cuaca ekstrim, ranting pohon jatuh ke atas kabel seperti yang saya bilang tadi dan faktor binatang yang menginjak kabel itu juga termasuk faktor tidak terencana," papar Rahadi.

Baca juga: BREAKING NEWS - Harimau Ditemukan Mati di Meukek Aceh Selatan, Diduga Terkena Jerat di Kebun

Mengenai upaya agar listrik tidak pada saat bulan Ramadan, Manager PLN ULP Jeuram mengaku akan berusaha semaksimal mungkin, sehingga ibadah puasa yang dilaksanakan masyarakat bisa lebih nyaman.

Manager PLN ULP Jeuram juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar dapat membersihkan ranting pohon yang patah dan mengenai kabel listrik, hal tersebut karena minimnya petugas lapangan dari PLN.

"Mengenai faktor binatang, kami ada memasang pengaman kabel agar tidak ada gangguan dari binatang, walaupun belum merata semua.

Tapi itu akan terus kami lakukan untuk menghindari gangguan dari binatang baik monyet maupun binatang lainnya," papar Rahadi.

Selain itu, PLN selalu memeriksa apabila terjadi lampu padam secara tiba-tiba dan segera mengerahkan petugas untuk melakukan perbaikan.

"Apabila terjadi lampu padam, pihak kami selalu mengecek apa penyebabnya, supaya segera diantisipasi," imbuh Rahadi.

Baca juga: Profil Mayjen Mohamad Hasan Kini Jabat Pangdam Jaya, Eks Danjen Kopassus dan Pangdam Iskandar Muda

Hal senada juga diutarakan Abdul Muis, Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Meulaboh. 

Ia menambahkan terkait sering mati lampu ketika waktu magrib dan subuh, hal tersebut kebanyakan karena faktor binatang/hewan yang mengenai kabel listrik.

"Pada waktu magrib, binatang seperti monyet kembali ke habitatnya, waktu kembali ke habitatnya, pasti ada diantaranya yang kerap bergelantungan di kabel jaringan PLN.

Sehingga menimbulkan korsleting dan listrik padam.

Begitu juga ketika waktu subuh, keluar dari habitatnya untuk mencari makan, saat keluar dari habitatnya, ada yang naik ke atas tiang dan menginjak kabel-kabel itu," sebut Abdul.(*)

Baca juga: Viral Bayi 16 Bulan Alami Obesitas, Sang Ibu Ternyata Sering Beri Susu Kental Manis, Ini Bahayanya

Berita Terkini