Berita Aceh Besar

Ketua DPRA Lepas Tukik Bersama Warga di Pulo Aceh

Penulis: Subur Dani
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRA Saiful Bahri melepas tukik atau bayi penyu jenis belimbing dan lekang di Pasie Lambaro Gampong Gugop Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, Sabtu (11/3/2023).

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Saiful Bahri atau Pon Yaya mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian penyu. 

Hal itu ia sampaikan usai bersama warga Pulo Aceh melepas tukik atau bayi penyu jenis belimbing dan lekang di Pasie Lambaro Gampong Gugop, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, Sabtu (11/3/2023).

"Penting kita selamatkan (penyu)," ujar Saiful Bahri. 

Ia mengatakan dunia menaruh perhatian pada konservasi di Aceh yang salah satunya penyelamatan penyu.

Karena itu ia mengajak serta masyarakat untuk menjaga kelestariannya. 

"Semangat gotong royong masyarakat agar terus ditingkatkan. Dengan demikian hal-hal positif dalam rangka konservasi seperti ini bisa terus terlaksana," tambah Pon Yaya.

Baca juga: VIDEO - Lestarikan Biota Laut, Joel Bungalow Lepasliarkan 100 Tukik Belimbing Langka ke Laut Lhoknga

Pon Yaya meminta masyarakat Pulo Aceh agar menyusun konsep konservasi agar nantinya bisa ia bawa dalam parlemen Aceh. 

"Saya berharap masyarakat bisa buat satu rencana tertulis, apa yang harus dibantu Pemerintah Aceh. Insya Allah akan kita kawal," ujar Pon Yaya. 

Pon Yaya melanjutkan, kegiatan pelepasan tukik, di samping sebagai upaya pelestarian satwa juga menjadi daya tarik wisata. 

Apalagi, diketahui tukik menjadi satwa yang sangat sulit untuk berkembang biak.

Sebuah riset menyebutkan jika dari seribu tukik yang menetas, hanya satu yang kembali untuk bertelur di lokasi ia menetas.

Baca juga: Pj Bupati Aceh Jaya, Konjen Jepang dan Kadisbudpar Aceh Lepas Penyu di Pantai Aron Meubanja Panga

"Dan butuh 30 tahun bagi ia (penyu) untuk kembali kemari dan bertelur," ujar Pon Yaya.

Sementara itu, Kris Handoko dari Badan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang wilayah kerja Aceh, mengatakan apa yang dilakukan masyarakat dan Lembaga Ekowisata Pulo Aceh (LEPA) merupakan sebuah torehan sejarah.

"Kami bangga dengan apa yang dilakukan kelompok LEPA ini. Mereka berhasil menetaskan penyu dan hari ini melepasliarkan kembali ke laut," ujar Kris.

Pada proses pelepasan tukik tersebut, ratusan masyarakat datang untuk menyaksikan.

Sekitar limapuluhan lebih tukik kemudian dilepas oleh sebagian besar anak-anak.

Mereka kata Kris menjadi saksi sejarah nantinya.

Di mana jika tukik-tukik itu selamat di lautan, maka sekitar tiga puluhan tahun lagi, penyu dewasa akan kembali ke tempat ia menetas.(*)

Baca juga: Hari Ini Terakhir Sanggah Pengumuman PPPK Guru 2022, Ini Pengumuman Kelulusan dan Gaji PPPK

Berita Terkini