Panglima TNI: Kondisi Pilot Susi Air Masih Santai dan Senyum, Bukan Seperti Orang Disandera

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono

Selain itu, Kapten Philip juga secara khusus menyampaikan pesan kepada pihak yang diduga adalah manajemen Susi Air.

 "Saya harap gajiku bisa diberikan kepada Maria untuk membeli makanan," kata Philip.

Philip juga mengungkapkan perasaan rindu untuk istri dan anaknya dan meminta mereka untuk tidak terlalu memikirkan dirinya.

"Maria dan Jacob aku menyayangi kalian dan sangat merindukan kalian, setiap hari saya selalu memikirkan kalian," kata dia.

"Jangan mengkhawatirkan ku, aku dijaga sebagaimana yang diperkirakan. Dalam situasi ini, saya mendapat cukup makanan dan minuman, mereka memberikan ku pakaian dan obat-obatan untuk kondisi kesehatan ku," sambung Philip.

Pada bagian akhir, Philip juga menyampaikan harapan untuk bisa segera kembali berkumpul dengan keluarganya.

"Untuk keluargaku, saya juga sangat menyayangi kalian, jangan terlalu mengkhawatirkanku, ini membutuhkan kesabaran yang kuat dan saya harap kita dapat segera berkumpul kembali ," tutur Philip.

Baca juga: Beredar Video Baru Pilot Susi Air Kapten Philip Disandera KBB Papua: Singgung Soal Gaji dan Keluarga

OPM Minta PBB Dukung Terwujudnya Papua merdeka

Kapten Philip kembali muncul dalam sebuah video yang disebarkan oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB- OPM) pada Jumat (10/3/2023).

Kini kembali tersebar video dan foto terbaru Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang sedang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya tampak dalam kondisi sehat.

Salah satu penyebar video dan foto terbaru kondisi terkini Kapten Philip adalah Sebby Sambom yang mengaku sebagai Juru Bicara TPNPB.

Pilot asal Selandia Baru itu diketahui telah disandera oleh teroris kelompok kriminal bersenjata ( KKB) Papua sejak 7 Februari lalu, setelah mendarat di landasan udara di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Dalam video terbaru, Mehrtens membeberkan sejumlah pernyataan terkait permintaan OPM. 

Salah satunya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diminta untuk ikut mendukung terwujudnya kemerdekaan orang-orang Papua.

" OPM meminta PBB memediasi antara Papua dan Indonesia bekerja untuk menuju kemerdekaan orang-orang Papua," ungkap dia, sebagaimana diberitakan Kantor berita Reuters.

Halaman
1234

Berita Terkini