SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan bahwa kondisi pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), masih baik-baik saja.
Hal itu diungkapkan Yudo di sela-sela kegiatan Karya Bakti TNI Skala Besar TA 2023 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).
Diketahui, Philips kembali muncul dalam sebuah video yang disebarkan oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada Jumat (10/3/2023).
“Itu kemarin fotonya masih santai-santai saja gitu, kayaknya enggak merasa terancam, santai-santai saja, bajunya juga gonta-ganti terus kemarin di foto,” ujar Yudo dalam keterangan suara yang dikirim Puspen TNI, Senin (13/3/2023).
Yudo menambahkan bahwa pilot Philips bukan seperti orang yang disandera.
“Senyum-senyum saja, sehat-sehat saja. Malah bajunya gonta-ganti, nah ini silakan jabarkan sendiri,” kata Yudo.
Kendati demikian, Yudo menegaskan bahwa aparat TNI-Polri masih terus melanjutkan operasi pencarian pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.
Tidak ada tim khusus dalam pencarian tersebut. Pencarian melibatkan tim Satgas Damai Cartenz.
“Ya tetap kita usahakan. Saya tidak mau terjadi korban. Karena dia (kelompok kriminal bersenjata) bukan gerombolan yang sendiri melawan, tetapi selalu menggunakan masyarakat untuk tameng,” kata Yudo.
Baca juga: VIDEO KKB Minta PBB Jadi Mediator dengan Indonesia Sebagai Syarat Lepaskan Pilot Susi Air
Sebelumnya, Yudo meminta masyarakat bersabar terkait pembebasan pilot Philips.
Terlebih, kata dia, pencarian pilot Philips bukanlah operasi militer, melainkan operasi penegakan hukum.
“Kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini, sehingga ya harus sabar, menyelesaikan ini tidak langsung “des”.
Ini bukan operasi militer. Ingat, ini bukan operasi militer,” ujar Yudo usai upacara gaktib dan yustisi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
“Saya mempunyai prajurit bermampuan khusus, mempunyai alutsista yang bisa menyelesaikan itu, kalau harus menyelesaikan, tapi ini bukan. Ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga tetap mengedepankan hukum,” katanya lagi.
Diketahui, Philips yang merupakan warga Selandia Baru, disandera KKB setelah pesawat yang dipilotinya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023.
Saat itu, pesawat tersebut mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).
Sebenarnya, Philips dan kelima OAP sempat melarikan diri ke arah yang berbeda.
Belakangan diketahui kelima OAP telah kembali ke rumah masing-masing. Sementara Philips masih disandera.
Baca juga: Panglima TNI Tolak Bantuan Selandia Baru Selamatkan Pilot Susi Air: Saya Punya Prajurit Khusus
Kondisi Terkini Pilot Susi Air Kapten Philip: Rindu Keluarga
Setelah lama tidak ada kabar, kini kembali tersebar video dan foto terbaru Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang sedang disandera kelompok kriminal bersenjata ( KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Salah satu penyebarnya adalah Sebby Sambom yang mengaku sebagai Juru Bicara TPNPB.
Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen memastikan bahwa benar yang ada di dalam video tersebut adalah Kapten Philip.
"Iya benar," kata Rio melalui pesan singkat, Jumat (10/2/2023).
Dalam beberapa video tersebut, tampak Kapten Philip menggunakan jaket berwarna hitam biru dan menggunakan celana paanjang.
Tampak juga Egianus Kogoya tepat di samping sang pilot.
Dalam sebuah video, Kapten Philip yang berbahasa inggris, menyampaikan pesan untuk keluarganya.
Ia juga beberapa kali menyebut nama Maria dan Jacob.
Setelah dikonfirmasi, kedua nama tersebut adalah istri dan anak Kapten Philip.
"Iya Maria itu istrinya dan Jacob anaknya (Philip)," kata Rio.
Kemudian Kapten Philip juga menyampaikan pesan terkait kondisinya dan meminta semua pihak bersabar dengan situasi penyanderaannya.
Selain itu, Kapten Philip juga secara khusus menyampaikan pesan kepada pihak yang diduga adalah manajemen Susi Air.
"Saya harap gajiku bisa diberikan kepada Maria untuk membeli makanan," kata Philip.
Philip juga mengungkapkan perasaan rindu untuk istri dan anaknya dan meminta mereka untuk tidak terlalu memikirkan dirinya.
"Maria dan Jacob aku menyayangi kalian dan sangat merindukan kalian, setiap hari saya selalu memikirkan kalian," kata dia.
"Jangan mengkhawatirkan ku, aku dijaga sebagaimana yang diperkirakan. Dalam situasi ini, saya mendapat cukup makanan dan minuman, mereka memberikan ku pakaian dan obat-obatan untuk kondisi kesehatan ku," sambung Philip.
Pada bagian akhir, Philip juga menyampaikan harapan untuk bisa segera kembali berkumpul dengan keluarganya.
"Untuk keluargaku, saya juga sangat menyayangi kalian, jangan terlalu mengkhawatirkanku, ini membutuhkan kesabaran yang kuat dan saya harap kita dapat segera berkumpul kembali ," tutur Philip.
Baca juga: Beredar Video Baru Pilot Susi Air Kapten Philip Disandera KBB Papua: Singgung Soal Gaji dan Keluarga
OPM Minta PBB Dukung Terwujudnya Papua merdeka
Kapten Philip kembali muncul dalam sebuah video yang disebarkan oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB- OPM) pada Jumat (10/3/2023).
Kini kembali tersebar video dan foto terbaru Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang sedang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya tampak dalam kondisi sehat.
Salah satu penyebar video dan foto terbaru kondisi terkini Kapten Philip adalah Sebby Sambom yang mengaku sebagai Juru Bicara TPNPB.
Pilot asal Selandia Baru itu diketahui telah disandera oleh teroris kelompok kriminal bersenjata ( KKB) Papua sejak 7 Februari lalu, setelah mendarat di landasan udara di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dalam video terbaru, Mehrtens membeberkan sejumlah pernyataan terkait permintaan OPM.
Salah satunya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diminta untuk ikut mendukung terwujudnya kemerdekaan orang-orang Papua.
" OPM meminta PBB memediasi antara Papua dan Indonesia bekerja untuk menuju kemerdekaan orang-orang Papua," ungkap dia, sebagaimana diberitakan Kantor berita Reuters.
Reuters melaporkan, sejak OPM menangkap pilot Susi Air, Pemerintah RI telah berusaha menggunakan dialog untuk menjamin pembebasannya dengan mengatakan "operasi penegakan hukum" akan menjadi pilihan terakhir.
Dalam sebuah video, Mehrtens terlihat membacakan pernyataan sambil duduk di hutan terbuka dan dikelilingi oleh sekelompok pria yang beberapa membawa senapan dan busur.
Mengenakan jaket biru, celana krem, dan topi kamuflase, Mehrtens mengatakan, dirinya telah diinstruksikan untuk membaca pernyataan dengan tuntutan baru dari OPM.
" Pilot asing tidak boleh bekerja dan terbang di Papua sampai Papua merdeka," kata Mehrtens.
Penyanderaan terhadap orang asing jarang terjadi di wilayah Papua. Tetapi, konflik telah meningkat sejak 2018.
Sejak saat itu, para pemberontak meningkatkan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering.
Dalam video lain, Dalam video ketiga, seorang separatis meminta negara-negara seperti Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, China, dan Rusia untuk menghentikan kerja sama militer dengan Indonesia.
Baca juga: Permudah Siswa Masuk PTN, Disdik Rilis Aplikasi Meutuwah Nanggroe
Baca juga: Empat Warga Tertimbun Longsor di Way Kanan, 2 Orang Meninggal dan 2 Korban Lainnya Masih Dicari
Baca juga: Sosok Anak Sri Lestari, Lahir Wanita Kini Jadi Pria, Berasal dari Medan Sekarang Artis di Thailand
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panglima TNI: Pilot Susi Air Masih Santai dan Senyum, Kayaknya Nggak Merasa Terancam...",