Luar Negeri

22 Orang Tewas dalam Pembantaian di Biara Myanmar, Junta Militer dan Kubu Pemberontak Saling Tuding

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

22 Orang Tewas dalam Dugaan Pembantaian di Biara Myanmar

Dua warga desa yang menjadi korban pembantaian pasukan junta militer Myanmar di Desa Nyaung Yin, wilayah Sagaing, 2 Maret 2023. (Sumber: Associated Press)
 
Negara Asia Tenggara ini berada dalam krisis sejak militer merebut kekuasaan pada Februari 2021, mengakhiri satu dekade langkah-langkah menuju demokrasi dengan menggulingkan pemerintahan yang dipimpin oleh pemenang Nobel Aung San Suu Kyi.

Gerakan perlawanan, beberapa bersenjata, muncul di seluruh negeri, yang ditanggapi militer dengan kekuatan mematikan dan menyebutnya "teroris". Beberapa kekuatan militer etnis juga berpihak melawan junta.

Aung Myo Min, menteri hak asasi manusia di Pemerintah Persatuan Nasional, mengatakan junta meningkatkan operasi tempur dan menyerang kelompok warga sipil yang tidak bersenjata dalam setidaknya empat kali dalam dua minggu terakhir.

"Jelas terlihat strategi junta adalah menargetkan warga sipil, yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya kepada wartawan dalam konferensi media online.

Junta membantah menargetkan warga sipil, mengatakan pasukannya hanya menanggapi serangan oleh "teroris".

Setidaknya 3.137 orang terbunuh dalam penindasan militer sejak kudeta, menurut organisasi nirlaba Assistance Association for Political Prisoners.

PBB menuduh militer melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca juga: Meusyeuhu’ dan ‘Pasang Jabet’ Guncang Malam Anugerah Serambi Demokrasi Awards 2023

Baca juga: Seluruh Desa di Makmur Bireuen Jadi Kampung Siaga Bencana

Baca juga: Kasus Bripka Arfan Gelapkan Pajak Kendaraan Rp 2,5 Miliar, 3 Pegawai Bapenda Samosir Terlibat

Kompas.tv: Kronologi Pembantaian 22 Orang di Biara Myanmar, Junta Militer dan Kubu Pemberontak Saling Tuding

Berita Terkini