Namun, setelah lulus seleksi tersebut, Benaia dipastikan akan beralih kewarganegaraan AS.
Setelah lulus, Benaia harus menjalani pelatihan dan pendidikan di kamp militer AS.
Setelah itu, ia pun harus siap ditempatkan di mana saja, termasuk andaikata diterjunkan ke zona medan perang.
Samuel menjelaskan awalnya Benaia hanya sekedar iseng mendaftar saja. Terlebih Benaia sudah cukup lama tinggal di Amerika Serikat.
Meski tak memiliki persiapan matang, namun ternyata Benaia berhasil menaklukan deretan tes seleksi.
Benaia bahkan menempati peringkat pertama dan keseluruhan nilai yang dikumpulkannya melalui sejumlah tes.
"Dia mendapat kan nilai tertinggi di angkatannya 97 dari 100 poin," ujar Beni, dikutip dari TribunnewsSultra.com, Sabtu (25/3/2023).
Adik ipar Samuel lulusan US Army Class 2023 di Fort Jackson, South Carolina, Amerika serikat.
Samuel menuturkan sang adik akan bertugas di Fort Lee, di Prince George County, Virginia, Amerika Serikat.
Kehilangan kewarganegaraan RI
Nama Benaia Manasye Lintjewas menjadi perbincangan di media sosial lantaran lolos dalam penerimaan tentara Amerika Serikat.
Benaia bukanlah warga negara AS, melainkan warga Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Pemuda 22 tahun itu menghabiskan masa kecilnya di Lorong Mekar, Kota Kendari, Sultra.
Benaia pernah bersekolah di TK Adhyaksa XII Kendari. Setelah 11 tahun tinggal di Kota Kendari, Benaia beserta keluarganya pindah ke AS.
Kepindahan Benaia ini tak lain mengikuti tugas ayahnya yang menjadi Pemimpin Gereja Indonesia di Amerika Serikat.
Sebelum pindah ke AS, orang tua Benaia dulunya dikenal kerap memberi pelayanan keagamaan di desa-desa. Seperti Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan.