BANDA ACEH, SERAMBINEWS.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan memasuki usia ke sembilan tahun.

Begitu banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat khususnya oleh Peserta JKN, oleh karena itu BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan demi kepuasan masyarakat dan menjadikan Indonesia yang lebih sehat.

Mengenai cakupan kepesertaan JKN, BPJS Kesehatan bersinergi bersama pemerintah daerah untuk mendaftarkan masyarakat di wilayahnya terutama bagi masyarakat yang kurang mampu untuk membayar iuran jaminan kesehatan.

Bagi Pemerintah Aceh, mendaftarkan masyarakatnya menjadi peserta JKN menjadi komitmen tersendiri untuk menjaminkan kesehatan masyarakatnya setiap tahun sejak tahun 2010 di era PT Askes melalui program yang dikenal dengan Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).

Baca juga: Murniati Bersyukur Cuci Darahnya Ditanggung Program JKN

Manfaat dengan adanya JKN ini telah dirasakan oleh Muhammad Isa (32).

Diusianya yang terbilang muda telah divonis oleh dokter menderita kanker seminoma testis.

Ayah dua orang anak ini sekarang harus menjalani kemoterapi pasca selesainya dioperasi penyakit tersebut oleh tim medis di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh yang merupakan rumah sakit rujukan di Provinsi Aceh.

Saat ditemui oleh tim Jamkesnews pada Jumat (31/3/2023) sebelum melaksanakan kemoterapi, warga Gampong Keune, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie ini menceritakan awal mula penyakitnya.

Isa menuturkan awal gejalanya ia merasakan nyeri diperut bagian bawah dan langsung berobat di fasilitas kesehatan tempat domisilinya.

“Setelah mengalami gejala nyeri di bawah perut tersebut saya langsung berobat ke puskesmas kemudian dirujuk ke RSUD Teungku Chik Ditiro di Kabupaten Pidie dan selanjutnya harus mendapatkan penanganan lebih lanjut di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh ini. Saat ini saya harus rutin melakukan kemoterapi agar sembuh dari penyakit kanker,” jelas Isa dengan penuh semangat.

Isa yang terdaftar sebagai peserta yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah Aceh melalui Program JKA mengatakan sangat bersyukur untuk biaya pengobatannya semua ditanggung dan ia tidak mengeluarkan biaya sedikitpun.

Baca juga: Mau Cek Gula Darah, Asam Urat dan Kolesterol, Apa Bisa Pakai BPJS Kesehatan? Bagaimana Biayanya?

Ditemani ibunya, Isa menyampaikan akibat penyakit yang dideritanya ini dirinya tidak dapat bekerja lagi yang biasanya bertani dan berkebun, sehingga saat ini yang mencari nafkah adalah istrinya dengan berjualan di kantin sekolah.

“Sangat membantu bagi rakyat-rakyat kecil seperti kami ini karena pastinya obat-obatan kemoterapi ini sangat mahal, mungkin kalau jual sawah dan ladang pun tidak cukup untuk membiayai pengobatan ini. Apalagi jarak domisili saya di Kabupaten Pidie ke Banda Aceh ini menghabiskan waktu 3 jam dan membutuhkan uang transportasi dan biaya makan selama di Banda Aceh yang tidak sedikit. Karena terkendala biaya transportasi kemari, 6 bulan lalu saya sempat putus obat dan tidak melaksanakan kemoterapi disini, Alhamdulillah hari ini saya kembali dapat melanjutkan pengobatan,” ungkap Isa.

Hal lain yang membuat ia semangat untuk sembuh seperti dokter yang selalu rutin visit dan perawat yang selalu cepat saat dibutuhkan. Sehingga ia merasa mendapatkan perhatian yang sangat baik dari seluruh tenaga medis di rumah sakit tersebut.

Tidak lupa Isa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah mendaftarkan dan membayarkan iuran jaminan kesehatannya ke BPJS Kesehatan sehingga ia dapat terbantu untuk pengobatan kankernya.

“Terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah mendaftarkan dan membayarkan iuran jaminan kesehatan saya melalui Program JKA, harapannya JKA ini terus ada dan juga semoga BPJS Kesehatan gak akan hilang dan sampai kapanpun masih ada karena sangat membantu rakyat kecil,” harap Isa.(Jamkesnews/rq)

informasi ini kerjasama Serambi Indonesia dengan Jamkesnews.com BPJS Kesehatan Aceh