Unik

Cerita Bocah Kunjungi Makam Nenek, Diam-diam Bawa Pulang Setumpuk Uang, Sang Ibu Kaget

Penulis: Sara Masroni
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dekorasi pemakaman unik berisi mie instan, minyak goreng, dan berbagai bahan pokok lain (eva.vn)

SERAMBINEWS.COM - Layaknya keluarga lain, Nyonya Ton mengajak putranya yang berusia lima tahun untuk mengunjungi makam sang nenek pada Selasa (4/4/2023) kemarin.

Mereka bersama-sama membersihkan dan menyapu makam, lalu membawa sesaji serta membakar tumpukan uang kertas sebagaimana budaya di sana.

Membakar uang adalah kebiasaan tradisional yang sudah berlangsung secara turun temurun saat Festival Qingming.

Nasib Pilu Bocah 12 Tahun, Hamil Dirudapaksa Abang Kandung dan Tukang Ojek, Korban Melahirkan Bayi

Hal itu bermakna, orang-orang di 'dunia bawah' akan punya uang untuk dibelanjakan, memiliki kehidupan yang berkelimpahan dan nyaman.

Hal Lucu pun Terjadi

Usai dari makam, sesampainya di rumah Nyonya Ton tiba-tiba menyadari bahwa saku celana putranya membengkak, seolah-olah ia sedang menyembunyikan sesuatu di dalamnya.

Nyonya Ton bertanya kepada putranya apa yang ada dalam sakunya, seketika bocah itu mengeluarkan setumpuk uang kertas.

Sang ibu sangat terkejut, bertanya kepada putranya mengapa dia membawa pulang uang kertas ini yang harusnya dibakar di makam neneknya tadi.

Anak laki-laki berusia lima tahun itu pun dengan polosnya menjawab pertanyaan ibunya.

"Kami telah memberikan begitu banyak uang kertas kepada nenek," ucap polos bocah tersebut.

Buya Yahya Ungkap Cukup Rutin Melakukan Ibadah Ini Agar Bisa Menggapai Malam Lailatul Qadar

"Nenek tidak dapat menghabiskan semuanya, jadi aku bawa pulang sejumlah uang untuk dibagikan kepada ibu dan teman-teman dekatku," tambahnya.

Sang ibu mengakui tak memperhatikan apa yang dilakukan bocah tersebut saat di pemakaman neneknya.

"Hari itu, saya membawa putra saya untuk mengunjungi makam neneknya. Ketika saya membakar uang kertas, bocah itu diam-diam mengambil setumpuk uang dan memasukkannya ke dalam sakunya sementara saya tidak memperhatikan," ucap Nyonya Ton.

"Saya tanya, mengapa melakukan ini nak, ia menjawab bahwa uang kertas itu terlalu banyak, neneknya tidak dapat membelanjakan semuanya, jadi dia membawa kembali sebagian untuk dibagikan kepada ibu dan teman-temannya," tambah sang ibu haru.

Setelah mendengarkan penjelasan putranya, Nyonya Ton marah sekaligus tertawa atas kepolosannya putranya yang sangat menggemaskan.

Halaman
1234

Berita Terkini