Seminggu sebelum Ramadan lalu, Syech Fadhil memang berada di Belanda dalam rangka tugas negara. Di sela-sela kesibukannya di sana, ia berkesempatan berkunjung ke Museum Kerajaan Belanda.
Salah satu yang diadvokasi adalah persoalan sengketa kepemilikan tanah Blang Padang di Banda Aceh. Video Syech Fadhil kemudian viral di media sosial.
Pulang dari Belanda, Syech Fadhil dan rombongan kemudian silaturahmi dengan warga di pesisir timur dalam rangka safari Ramadan. Ia berkunjung ke Blang Rantau, Riseh Tunong dan Gunci, Kecamatan Sawang, pedalaman kabupaten Aceh Utara.
Di hari berikutnya melanjutkan ke Dayah Darussalam di Desa Bukit Tiga, Kecamatan Peunaron, pedalaman Aceh Timur, untuk buka puasa bersama di sana. Sehari kemudian ke Lokop, perbatasan antara Gayo Lues dan Aceh Timur.
Selain menyerap aspirasi warga, Syech Fadhil juga membawa misi pendidikan ke pedalaman pedalaman Aceh.
“Kalau di Belanda, murni tugas negara. Di Pulo Aceh itu menjenguk anak asuh dan orangtuanya. Begitu juga di Peunaron dan Lokop Serbajadi,” kata Syech Fadhil.
Senator Aceh ini memang memiliki puluhan anak asuh di pedalaman-pedalaman Aceh. Diantaranya dari pulau Banyak, Aceh Singkil dan Pulo Aceh, Aceh Besar.
Hal ini pula yang membuat salah satu media terbesar di Aceh, Serambi Indonesia, memberi penghargaan terhadap dirinya sebagai sosok peduli pendidikan pedalaman Aceh.
Menurut Syech Fadhil, dirinya aktif terjun ke pedalaman Aceh karena memang ingin memotivasi warga di pedalaman Aceh agar memprioritas anaknya untuk pendidikan setinggi-tingginya.
“Saya ini memang orang pedalaman. Karena pendidikan, saya bisa seperti sekarang,”
“Salah satu alasan saya mengangkat anak asuh dari pedalaman Aceh karena menurut saya, hanya dengan pendidikan mereka mampu mengangkat ekonomi keluarga dan membantu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nya di masa depan. Ini investasi penting mereka di masa depan,” terang Syech Fadhil.
Sedangkan soal peci Alam Peudeung, Syech Fadhil mengaku ingin Aceh di masa yang akan datang kembali jaya seperti masa Sultan Iskandar Muda.
“Menjadi bangsa besar dengan syariat Islamnya yang kuat. Mohon didukung bersama-sama,” kata senator muda ini lagi.
Teungku Muhammad sendiri mengaku mengikuti kiprah Syech Fadhil dari pemberitaan.
“Ada beberapa kali saya melihat peci Alam Peudeung di Aceh Timur. Tapi bukan Syech Fadhil. Baru kali ini bertemu,” ujar dia.