Diketahui, di pondok tersebut juga terdapat sekolah Madrasah.
"Segera evaluasi, besok atau lusa bisa turun ke Ponpesnya, supaya bisa buat treatment apakah pondok seperti ini masih layak proses kegiatan belajar mengajar atau kita tutup," tutur Ganjar.
Selain itu, ia juga meminta evaluasi bisa dilakukan di pondok pesantren lainnya.
Pasalnya, aksi bejat WMA turut mencoreng ponpes lainnya yang memiliki reputasi bagus.
Ganjar juga menyatakan, perlu adanya edukasi pada sekolah, wali murid, hingga komite sekolah agar siswa berani melapor jika mendapatkan tindak pelecehan seksual hingga perundungan.
"Untuk ponpes lainnya juga akan dievaluasi ya nanti kita akan bicara dengan Kemenag, kita punya evaluasi yang sistematis karena satu dua yang melakukan ini bisa mencoreng semuanya, kan banyak juga Ponpes yang bagus," ujarnya.
"Jika perlu, di tiap sekolah ditempel nomor telepon aduan, tidak hanya kasus asusila tetapi juga kasus lainnya seperti bullying," lanjut Ganjar.
Baca juga: Ini Jadwal Kapal Cepat Rute Banda Aceh-Sabang dan Sebaliknya, Rabu 12 April 2023
Baca juga: MotoGP Americas 2023 Tanpa Marc Marquez, Honda Ungkap Hasil Pemeriksaan Medis Terbaru
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan Terima Penghargaan Anugerah Prof Madjid Ibrahim Ke IX
Tribunnews.com: Tanggapan Ganjar Pranowo soal Pengurus Ponpes yang Cabuli Santriwati di Batang