Berita Bireuen

Miris! Jembatan Gantung Lhok Seumira Samalanga Lapuk dan Lantainya Bolong, Tak Bisa Dilewati Lagi

Pada pintu masuk sudah diletakkan satu bambu penghalang agar pengendara tidak melintasi jembatan gantung tersebut. 

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Jembatan gantung di Lhok Seumira, Samalanga, Bireuen sudah dua tahun rusak parah dan tidak bisa dilewati lagi. Warga berharap jembatan gantung tersebut segera diperbaiki oleh dinas terkait. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Satu jembatan gantung di Desa Lhok Seumira, Samalanga, Bireuen menghubungkan Desa Lueng Keubeu dengan beberapa desa lainnya, sejak setahun terakhir sudah rusak parah.
Jembatan gantung tersebut tidak bisa dilewati lagi karena lantai dan leger jembatan yang dibangun pada tahun 1990 silam itu, sudah lapuk, bolong, dan patah.

Pada pintu masuk sudah diletakkan satu bambu penghalang agar pengendara tidak melintasi jembatan gantung tersebut. 

Jembatan tersebut berjarak sekitar 4 kilometer (Km) arah utara dari Dayah MUDI Mesra Samalanga, Bireuen, dan menjadi sarana utama bagi warga sejumlah desa lainnya.

Jembatan gantung yang panjangnya sekitar 100 meter lebih itu sebelumnya sebagai sarana utama bagi warga Desa Lhok Seumira dan Lueng Keubeu.

Namun juga dimanfaatkan warga Desa Mideun Jok, Mideun Geudong, Gampong Meulum, dan Cot Meurak Baroh untuk mengangkut hasil bumi dan berbagai aktivitas lainnya ke pasar kecamatan atau tempat lainnya.

Sejak jembatan gantung rusak dua tahun lalu, kata Mawardi selaku Keuchik Lhok Seumira kepada Serambinews.com, Sabtu (15/04/2023), masyarakat harus berputar jauh sekitar 4 K ke jembatan Paloh atau jembatan Meunasah Papeun baru bisa menuju ke pasar Samalanga.

Mawardi menyebutkan, desanya saat ini memiliki luas lahan sawah ratusan hektare lebih, di mana sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pidie Jaya.

Dampak rusaknya jembatan gantung itu membuat warga sulit mengangkut hasil panen.

Akhirnya warga harus memutar ke desa lainnya yang berjarak sekitar 4 Km lebih, untuk mencari jalan alternatif lain.

Masyarakat dan perangkat desa, ungkap Mawardi, sangat mengharapkan dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bireuen maupun Provinsi Aceh untuk melihat secara dekat kondisi jembatan gantung dan melakukan upaya perbaikan segera.

“Kondisi jembatan benar-benar tidak bisa digunakan lagi untuk melintas, sebagian lantai sudah bolong, papan patah, sedangkan leger juga banyak yang sudah rusak,” rincinya.

“Kerangka sudah rapuh dan lantai banyak rusak, tali ikatan sepertinya sangat goyang,” ujar Mawardi. 

Sementara itu, Camat Samalanga, Bireuen, Taufiq, SE kepada Serambinews.com mengatakan, kondisi jembatan Lhok Seumira yang sudah rusak total sudah pernah disampaikan ke beberapa anggota dewan untuk diupayakan biaya rehab berat.

Sedangkan secara formal belum disampaikan dan akan disampaikan dalam waktu dekat. 

“Warga sangat mengharapkan peran wakil rakyat, baik di Bireuen, provinsi, maupun di pusat untuk mengupayakan anggaran membangun atau merehab jembatan gantung tersebut, “ papar Camat Taufiq.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved