Jurnalisme Warga

Menelisik Peluang Kerja Lulusan Prodi Kriya ISBI Aceh

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ICHSAN, M.Sn., Kepala Museum Kota Juang Bireuen dan Dosen ISBI Aceh

FGD dengan melibatkan semua pihak internal dan eksternal yang paham kriya menjadi langkah awal dalam membangun diskusi fenomena kriya, dilanjutkan dengan seminar dan simposium adalah salah salah satu langkah nyata menumbuhkan semngat kriya sebagai pengetahuan yang penting di era saat ini. Pupolaritas kriya seni harus tumbuh karena kualitas lulusan dan hasil yang nyata.

Sebagai dosen kriya, saya tawarkan solusi untuk meningkatkan kuantitas peminat kriya seni. Pertama, seluruh akademisi yang terkait di dalamya baik sekolah ataupun PTN khususnya pemegang peran harus hadir menerjemahkan kriya seni secara akademis dan komprehensif kepada para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Kriya seni tidak boleh menjadi tempat yang belajar karena kebetulan semata. Karya yang dibuat pun oleh pelajar atau mahasiswa haruslah menghadirkan identitas dan khazanah Nusantara dengan berbasis kearifan lokal dengan melakukan pendampingan hingga tuntas. Setiap pelajar hendaknya didagnosis terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan metode pembelajaran yang akan disajikan.

Kedua, pengambil kebijakan seperti pemerintah, diharapkan mampu menjadikan kriya seni sebagai peluang ekonomi dan aksentuasi dengan membuka pasar seni di masing-masing kabupaten/kota dan provinsi agar karya seni kriya dapat tersalurkan. Pembangunan pasar seni khusunya di Aceh harus menjadi skala prioritas.

Ketiga, UMKM dan institusi pendidikan hendaknya saling bersinergi meningkatkan mutu dan ruang dalam dunia seni kriya. Lulusan yang kompeten tentu akan mendongkrak kualitas dan kuantitas karya.

Keempat, institusi pendidikan dan dinas terkait harus sering melaksanakan FGD yang menghasilkan rekomendasi solutif, khususnya dalam dunia kriya seni, di mana saat ini solusi mandek di workshop ke worshop tanpa ada tindak lanjut dan upaya pendampingan berkala.

Oleh karena itu, pada momentum Hardiknas tahun ini, langkah lebih maju telah ditunjukkan oleh dosen-dosen Prodi Kriya ISBI Aceh dengan menjadikan momentum Hardiknas ini sebagai hari untuk mengevalusi dan mencari solusi membangun pendidikan seni kriya sebagai pengetahuan yang siap pakai, unggul, dan berbudaya yang dimulai dari ISBI Aceh untuk Indonesia dan untuk dunia.

VIDEO Kapolda Papua Tindak Tegas Pelaku Pembunuhan di Dekai Yahukimo

Baru Pertama Diberlakukan, Ujian Seleksi Komisioner KIP Aceh Pakai Sistem CAT

Golkar Pidie Klaim Rapat Banmus Baru 1 Kali Bukan 2 Kali, Terkait Mengagendakan PAW Pimpinan DPRK

Berita Terkini