Berita Viral

2 Tahun Ayah Kandung Menghilang, Wanita Ini Terpaksa Menikah Tanpa Wali, Keluarga Syok: Dia di RS

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi akad nikah - 2 Tahun Ayah Kandung Menghilang, Wanita Ini Terpaksa Menikah Tanpa Wali, Keluarga Syok: Dia di RS

Tetapi sang ayah justru malah mengatakan dirinya tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

Padahal, menurut wanita tersebut, pendapatannya ayahnya sudah mencapai RM 8.000 lebih, atau sekitar Rp 26 juta.

"Tapi dia lebihkan ke keluarga barunya," tutur wanita tersebut.

“Bayangkan remaja perempuan, tanpa pengalaman hidup. Dibuang. Dibiarkan seorang diri untuk menjalani hidup," tambahnya.

Dengan berbekal ijazah SMA yang dia miliki, wanita itu pun berusaha untuk mencari pekerjaan untuk menghidupi kebutuhannya.

Selama beberapa tahun, wanita itu hidup tidak tentu arah.

Ia juga sering berpindah-pindah tempat tinggal untuk mencari pekerjaan sekaligus mencari tempat yang aman.

Setelah berjuang keras dan berkat nilai ijazahnya yang baik, wanita itu pun mendapatkan tawaran pekerjaan dengan gaji yang cukup baik.

Kehidupannya pun mulai membaik sejak saat itu.

Namun kondisi ekonominya yang berubah juga ternyat mengubah perilaku kedua orangtuanya.

Dikatakan, bahwa sejak dirinya mapan, ayah dan ibunya mulai mencari-cari dirinya.

"Tiba-tiba ayah ibuku memandang aku seolah-olah seperti bank. Seenaknya meminta uang untuk bayar ini itu, termasuk meminta aku bertanggung jawab kepada adik-adikku yang masih sekolah," katanya.

"Aku coba tolong semampuku. Tapi aku pun punya masalah pribadi, seperti politik tempat aku bekerja termasuk pelecehan seksual dengan pria di kantor,"

"Karena saya masih muda, saya tidak mengerti. Aku tidak punya pedoman hidup. Aku tidak memiliki didikan ibu dan ayah," tambah wanita malang tersebut.

Meski telah melewati berbagai hal dan memiliki kehidupan yang lebih baik, wanita tersebut tetap masih menginginkan kasih sayang seorang ayah.

"Saat ini meskipun pekerjaanku bagus dan gajiku tinggi, aku mulai kehilangan arah. Aku memohon kepada ayahku untuk menemuiku di dekat kantor,"

"Aku ingin tunjukkan kepada orang lain bahwa aku punya seorang ayah yang peduli pada ku. Tapi ayah tetap tidak peduli. Dan aku semakin terpuruk, diintimidasi," katanya.

Tak tahan terus mendapat bullyan, wanita itu pun akhirnya memutuskan berhenti dari pekerjaannya.

Namun dia tidak memberitahukan hal itu kepada orangtuanya.

Sejak saat itu, wanita itupun memutuskan untuk berhenti berhubungan dengan orangtuanya.

Dia juga memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar daerah.

"Saya bawa sendiri. Tidak ada lagi tempat yang bisa saya sebut rumah," ujarnya.

Meski telah mendapat kehidupan yang lebih baik di luar daerah, wanita itu mengaku hidupnya masih merana.

Diusianya yang kini sudah melebihi 30 tahun, wanita tersebut mengaku masih hidup seorang diri.

"Sekarang, aku seorang wanita lajang di atas 30 tahun. Tinggal di daerah Kuala Lumpur. Masih tersesat. Aku tidak liar, hanya tidak cukup kuat untuk menghadapi semua ini sendirian. Aku lelah,"

"Setiap ada hari libur, Aku pergi ke hotel murah untuk melarikan diri. Sekarang bulan puasa, bayangkan Aku tidak punya tempat tujuan. Aku berbuka puasa sendirian. Aku akan merayakannya sendiri.

"Aku tidak punya tempat yang bisa kusebut rumah. Aku sedih dan getir," pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkini