SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Pemilihan presiden atau pilpres Turkiye tampaknya akan menuju putaran kedua jika Presiden Recep Tayyip Erdogan dan saingannya, Kemal Kilicdaroglu, tidak melewati ambang batas 50 persen untuk menang langsung pada Minggu (14/5/2023).
Dengan hampir 91 persen kotak suara dihitung, kedua pihak sama-sama mengeklaim unggul.
Jajak pendapat sebelum pemilihan menunjukkan persaingan sangat ketat. Kilicdaroglu, yang memimpin aliansi enam partai, unggul tipis.
Sementara itu, dua jajak pendapat pada Jumat (12/5/2023) bahkan menunjukkan dia di atas ambang 50 persen.
Adapun menurut kantor berita milik negara Anadolu, dengan hampir 91 persen kotak suara dihitung, Erdogan memimpin dengan 49,86 persen dan Kilicdaroglu 44,38 persen.
Oposisi menyebut hasil ini diterbitkan karena Erdogan unggul.
Salah satu pejabat senior dari aliansi oposisi mengatakan, "Tampaknya tidak akan ada pemenang di putaran pertama. Tapi, data kami menunjukkan Kilicdaroglu akan memimpin."
Oposisi senior lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa partai Erdogan mengajukan keberatan terhadap pemungutan suara dan menunda hasil lengkap.
"Sejauh ini mereka melakukan segala daya untuk menunda proses," ucapnya.
Baca juga: Sosok dan Profil Kemal Kilicdaroglu, Jadi Ancaman Erdogan Putaran Kedua Pemilu Turkiye, Unggul Tipis
Di Ankara, pendukung kedua belah pihak sama-sama merayakan.
Massa di luar markas Partai AK-nya Erdogan mengangkat poster sang presiden saat mereka menyanyikan lagu dan menari.
"Saya sudah di sini sejak siang untuk merayakan kemenangan kami. Ini adalah hari kami," kata Davut (25) sambil mengibarkan bendera Erdogan.
Sekitar seribu orang berkumpul di markas partai CHP-nya Kilicdaroglu, mengibarkan bendera pendiri Turkiye Mustafa Kemal Ataturk dan memainkan drum.
Baca juga: VIDEO Saling Rebut Suara Erdogan dan Kilicdaroglu, Turki di Simpang Pertarungan
Erdogan Unggul Sementara
Seperti dilansir Reuters, Senin (15/5/2023), dengan nyaris 97 persen suara sah telah dihitung, menurut kantor berita Anadolu, Erdogan memimpin dengan perolehan suara 49,39 persen sedangkan Kilicdaroglu meraup 44,92 persen suara.
Data Dewan Pemilu Tinggi Turki yang menunjukkan 91,93 persen suara telah dihitung, menempatkan Erdogan di posisi pertama dengan 49,49 persen suara.
Baik Erdogan maupun Kilicdaroglu belum memenuhi ambang batas 50 persen suara yang diperlukan untuk menghindari putaran kedua, yang dijadwalkan akan digelar pada 28 Mei mendatang.
Pilpres tahun ini tidak hanya memutuskan siapa yang memimpin Turki, namun juga bisa menentukan apakah negara itu akan kembali ke jalur yang lebih sekuler dan demokratis.
Akan ditentukan juga bagaimana cara Ankara akan mengatasi krisis biaya hidup dan mengelola hubungan penting dengan Rusia, Timur Tengah serta negara-negara Barat.
Kilicdaroglu yang meyakini dirinya akan menang jika pilpres berlanjut ke putaran kedua, menyerukan para pendukungnya untuk bersabar dan menuduh partai yang menaungi Erdogan dengan mengganggu penghitungan dan pelaporan hasil suara.
Namun demikian, Erdogan diketahui memiliki pencapaian lebih baik dibandingkan prediksi jajak pendapat sebelumnya.
Dia tampak percaya diri dan memiliki suasana hati yang berapi-api ketika berbicara kepada pendukungnya saat hasil sementara menunjukkan keunggulan dirinya,
"Kita sudah mengungguli saingan terdekat kita dengan 2,6 juta suara. Kita berharap angka ini akan bertambah dengan hasil resmi," cetusnya.
Baca juga: Bolong, Jalan Provinsi di Aceh Singkil Ditutup Pelepah Sawit
Baca juga: Fakta Habib Bahar bin Smith Ditembak OTK: Ada Bercak Darah di Mobil dan Sorban Bolong
Baca juga: VIDEO Jokowi Singgung Pemimpin Berani Saat Pidato Berapi-api di Puncak Musra
Sudah tayang di Kompas.com: Pilpres Turkiye Sisakan Pertarungan Erdogan Vs Kilicdaroglu