Dia mengatakan, kehadiran revolusi industri 4.0 yang menawarkan berbagai ragam perubahan dan kemajuan pada bidang teknologi kesehatan, sudah seharusnya pemilik klinik menggunakan teknologi terkini agar tidak tertinggal dengan ngara lain.
“Transformasi sistem kesehatan diharapkan mampu merubah sistem kesehatan yang sudah ada agar dapat lebih efektif dan efesien dalam memberikan pelayanan kesehatan,” kata Mirzuan.
Pj Bupati Aceh Tengah ini menyebut, klinik kesehatan tidak hanya berperan dalam proses perawatan pasien semata, namun kehadiran klinik juga menjadi mitra pemerintah dalam percepatan pembangunan suatu daerah, khususnya di Aceh.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, memperluas aksesibilitas, dan mengurangi disparitas dalam kessehatan antara wilayah.
“Semoga organisasi Asklin mampu menunjukkan peran strategisnya dalam membangun kemandirian, kualitas, dan meningkatkan peran dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam industri wisata medis,” pungkasnya.
Hadir dalam acara pembukaan Kongres Nasional ke-II Asklin, yakni Forkopimda Aceh Tengah, Ketua Umum Asklin dr Eddi Junaidi, Ketua Asklin Aceh dr Teuku Yusriadi SpBA, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif, dan ratusan peserta Asklin dari seluruh Indonesia. (*)