Kongres Asklin

Sandiaga Uno Sebut Asklin Berperan Penting Dalam Mendorong Wisata Medis, Ini Harapan Menparekraf

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri secara daring acara kongres nasional II Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin), Jumat (16/6/2023).

Sandiaga Uno Sebut Asklin Berperan Penting Dalam Mendorong Wisata Medis, Ini Harapan Menparekraf

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin) sangat berperan penting dalam mewujudkan dan mendorong wisata medis.

Sebagai wujud pelaksanaan wisata medis, Kementerian Kesehatan telah melakukan kerjasama dengan Kementerian Parekraf pada 2020 lalu.

Berdasarkan konsep dan peta jalan pengembangan wisata kesehatan yang disepakati bersama, wisata kesehatan terdiri dari 4 klaster yaitu, Wisata Medis, Wisata Kebugaran dan Jamu, Wisata Olahraga yang mendukung Kesehatan, dan Wisata Ilmiah Kesehatan.

“Prioritas, pengembangan dan promosi kesehatan Indonesia sampai 2025 akan fokus pada pariwisata medis dan kebugaran,” ujar Sandiaga secara daring dalam Kongres Nasional II Asklin di Lut Tawar Ballroom Parkside Hotel, Takengon, Aceh Tengah, Jumat (16/6/2023).

Dimana wisata medis, kata dia, untuk meminimalkan orang Indonesian berobat ke luar negeri dalam rutunitasnya.

Sehingga Kemenparekraf dan Kemenkes terus mendorong dan mengubah mereka agar dapat berobat di Indonesia sambil berwisata.

“Bahkan Indonesia juga bisa memberikan layanan kesehatan melalui klinik-klinik dan wisata medis bagi wisatawan mancanegara,” katanya seraya menambahkan bahwa potensi wisata medis ini sangat besar untuk dilakukan.

Baca juga: Asklin Berperan Penting dalam Pengambilan Kebijakan, Ketua Umum: Untuk Kepentingan Masyarakat

Susana hari kedua Kongres Nasional Asklin di Lut Tawar Ballroom Parkside Hotel, Takengon, Aceh Tengah, Jumat (16/6/2023). (SERAMBINEWS.COM/AGUS RAMADHAN)

Sandiaga menyebut, 2 juta orang Indonesia setiap tahunya melakukan wisata medis ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan, dan sebanyak Rp 165 Triliun devisa lenyap karena hal ini.

“Jadi masyarakat Indonesia yang melakukan wisata medis ke luar negeri itu mengabiskan sekitar 3000-10.000 dolar AS per orang,” paparnya.

Dia mengatakan, klinik kesehatan akan menjadi garda terdepan dalam menyelenggarakan berbagai layanan medis dasar.

Klinik juga hadir untuk memberikan layanan kesehatan awal bagi para wisatawan untuk mendapatkan dianogsis atau pertolongan dasar ketika terjadi suatu insiden.

“Untuk itu penting bagi klinik kesehatan dan Asklin untuk bergerak cepat dan bergerak bersama, kolaboratif dan memanfaatkan semua potensi tenaga medis dan layanan kesehatan di klinik tersebut untuk meningkatkan dan menjaga kualitas layanan,” pinta Sandiaga.

Manparekraf juga berharap para pemilik klinik untuk bisa melakukan kerja sama dengan agen tour and travel, serta menggeliatkan wisata medis di Indonesia.

Baca juga: Pra Kongres Nasional Ke-II, Asklin Gelar Seminar Bidan dan Khitan Massal di Aceh Tengah

Dia mengatakan, Kabupaten Aceh Tengah memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan lokasi wisata medis, karena kopi dan keindahan alamnya yang luar biasa. Karena itu, kemenparekraf mendorong terbentuknya entitas pengelola wisata medis.

Halaman
12

Berita Terkini